Investigator KNKT menduga, penanganan berbeda saat gangguan keempat dilakukan pilot setelah mengingat apa yang dilakukan teknisi pada 25 Desember 2014.
Pilot diduga melakukan reset CB supaya gangguan pada RTL teratasi. Namun, upaya ini malah menonaktifkan FAC 1 dan 2.
Kondisi kedua komputer yang tidak aktif menyebabkan kendali pesawat berganti dari normal law menjadi alternate law.
Ini berarti, QZ8501 tidak lagi terbang dengan mode autopilot, namun dilakukan secara manual.
Baca juga: Viral, Video Pilot AirAsia Nyanyi Lagu Coldplay Saat Terbang, Ini Kata Maskapai
Pesawat pun kemudian berguling sejauh 6 derajat per detik saat penerbangan dilakukan secara manual.
Padahal, normalnya pesawat hanya berbelok sebesar 2 atau 3 derajat per detik.
Ini disebabkan oleh kerusakan pada RTL yang merupakan salah satu alat pengendali kemudi pesawat.
Setelah sembilan detik tidak ada kemudi, AirAsia QZ8501 kemudian berguling sejauh 54 derajat.
Pilot sebenarnya sempat mengendalikan pesawat yang berguling setelah ada input yang membuat posisinya normal.
Kendati demikian, hidung QZ8501 telah ke atas dan menyebabkan pesawat naik pada ketinggian yang ekstrem.
Pada saat itu, kecepatan QZ8501 mencapai 11.000 kaki per menit, dari 32.000 kaki ke 38.000 kaki.
Baca juga: Video Viral Ular di Atas Kabin Penumpang, Pesawat AirAsia di Malaysia Mendarat Darurat
Pada ketinggian 38.000 kaki, QZ8501 berguling mencapai sudut 104 derajat yang menyebabkan pesawat mengalami upset condition dan stall.
Pesawat juga mengalami daya angkat dengan kecepatan terendah mencapai 57 knot, kemudian turun pada ketinggian 29.000 kaki dengan kondisi stall dan kemiringan mencapai 104 derajat.
Badan pesawat sebenarnya kembali dalam posisi normal di ketinggian tersebut, tetapi pesawat berada di luar kendali pilot.
QZ8501 kemudian terjun ke laut dan menewaskan seluruh awak termasuk ratusan penumpang di dalamnya.
"Pesawat kehilangan daya angkat, tetapi mampu kembali dalam posisi stabil. Jadi, sampai turun ke laut, seolah-olah dalam kondisi normal (seperti melakukan pendaratan)," jelas Soerjanto.
(Sumber: Kompas.com/Rosy Dewi Arianti Saptoyo, Abba Grabillin | Editor: Rizal Setyo Nugroho).
Baca juga: AirAsia Kembali Beroperasi Terbatas per 7 Mei, Ini Informasi Lengkapnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.