Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: AirAsia QZ8501 Jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah

Kompas.com - 28/12/2023, 07:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Investigator KNKT menduga, penanganan berbeda saat gangguan keempat dilakukan pilot setelah mengingat apa yang dilakukan teknisi pada 25 Desember 2014.

Pilot diduga melakukan reset CB supaya gangguan pada RTL teratasi. Namun, upaya ini malah menonaktifkan FAC 1 dan 2.

Kondisi kedua komputer yang tidak aktif menyebabkan kendali pesawat berganti dari normal law menjadi alternate law.

Ini berarti, QZ8501 tidak lagi terbang dengan mode autopilot, namun dilakukan secara manual.

Baca juga: Viral, Video Pilot AirAsia Nyanyi Lagu Coldplay Saat Terbang, Ini Kata Maskapai

Pesawat hilang kendali

Pesawat pun kemudian berguling sejauh 6 derajat per detik saat penerbangan dilakukan secara manual.

Padahal, normalnya pesawat hanya berbelok sebesar 2 atau 3 derajat per detik.

Ini disebabkan oleh kerusakan pada RTL yang merupakan salah satu alat pengendali kemudi pesawat.

Setelah sembilan detik tidak ada kemudi, AirAsia QZ8501 kemudian berguling sejauh 54 derajat.

Pilot sebenarnya sempat mengendalikan pesawat yang berguling setelah ada input yang membuat posisinya normal.

Kendati demikian, hidung QZ8501 telah ke atas dan menyebabkan pesawat naik pada ketinggian yang ekstrem.

Pada saat itu, kecepatan QZ8501 mencapai 11.000 kaki per menit, dari 32.000 kaki ke 38.000 kaki.

Baca juga: Video Viral Ular di Atas Kabin Penumpang, Pesawat AirAsia di Malaysia Mendarat Darurat

Terjun ke laut

Pada ketinggian 38.000 kaki, QZ8501 berguling mencapai sudut 104 derajat yang menyebabkan pesawat mengalami upset condition dan stall.

Pesawat juga mengalami daya angkat dengan kecepatan terendah mencapai 57 knot, kemudian turun pada ketinggian 29.000 kaki dengan kondisi stall dan kemiringan mencapai 104 derajat.

Badan pesawat sebenarnya kembali dalam posisi normal di ketinggian tersebut, tetapi pesawat berada di luar kendali pilot.

QZ8501 kemudian terjun ke laut dan menewaskan seluruh awak termasuk ratusan penumpang di dalamnya.

"Pesawat kehilangan daya angkat, tetapi mampu kembali dalam posisi stabil. Jadi, sampai turun ke laut, seolah-olah dalam kondisi normal (seperti melakukan pendaratan)," jelas Soerjanto.

(Sumber: Kompas.com/Rosy Dewi Arianti Saptoyo, Abba Grabillin | Editor: Rizal Setyo Nugroho).

Baca juga: AirAsia Kembali Beroperasi Terbatas per 7 Mei, Ini Informasi Lengkapnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com