Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Sebut Cuaca Panas Disebabkan El Nino, Sampai Kapan Berlangsung?

Kompas.com - 22/12/2023, 18:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet di media sosial X (Twitter) mengeluhkan kondisi panas yang terjadi akhir-akhir ini di sejumlah wilayah Indonesia.

BMKG sebelumnya telah memprakirakan musim hujan akan merata di wilayah Indonesia pada Desember 2023 ini. 

Beberapa warganet menyebutkan, cuaca panas ini terjadi lantaran adanya fenomena El Nino.

"Biasanya bulan yang akhir nya ber ber an emang musim ujan ka, cuma menurut bmkg tahun ini ada peristiwa el nino (pemanasan laut pasifik) dampaknya ke indonesia jadi suhu panas, curah hujan sedikit, pembentukan awan juga dikit," tulis @heyhoyheyhoy.

"Bandung barat juga panas, efek el nino kata bmkg mah," kata @ebaleboll.

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto membenarkan, kondisi panas yang terjadi akhir-akhir ini, salah satunya dipengaruhi oleh El Nino.

"Dalam beberapa hari terakhir aktivitas fenomena atmosfer yang cukup berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan,” ujar Guswanto kepada Kompas.com, (18/12/2023).

Aktivitas fenomena atmosfer tersebut terlihat pada kondisi El Nino dan Dipole atau bisa disebut juga sebagai kondisi naik-turunnya suhu permukaan laut.

Kondisi El Nino Moderate dan Dipole Mode Positif menunjukkan potensi curah hujan rendah untuk wilayah Indonesia.

Lantas, sampai kapan El Nino akan berlangsung di Indonesia?

Baca juga: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang Saat Natal dan Tahun Baru 2024

Penjelasan BMKG

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin mengatakan, berdasarkan monitoring El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dasarian I Desember 2023 menunjukkan indeks ENSO (+2.09). Sedangkan Indian Ocean Dipole (IOD) sebesar (+1.65).

Dasarian adalah satuan waktu meteorologi, yang menunjukkan lamanya waktu selama 10 hari. Misal, dasarian 1 Desember berarti tanggal 1-10 Desember.

"Kondisi IOD positif diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023. Sedangkan El Nino diprediksi terus bertahan setidaknya hingga April 2024," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (22/12/2023).

Menurutnya, kedua faktor tersebut mengindikasikan bahwa mulainya musim hujan di wilayah Indonesia sebagian besar mengalami kemunduran.

Namun demikian, masih terdapat potensi yang cukup tinggi terkait dengan curah hujan ekstrem pada periode puncak musim hujan

Halaman:

Terkini Lainnya

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com