KOMPAS.com - Jepang berencana memberlakukan tes atau pemeriksaan tuberkulosis (TBC) untuk pengunjung dari enam negara, termasuk Indonesia mulai tahun fiskal 2024.
Selain Indonesia, lima negara yang diwajibkan tes TBC lainnya adalah China, Myanmar, Nepal, Filipina, dan Vietnam.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang Keizo Takemi.
Baca juga: Gejala Awal Penyakit TBC, Apa Saja?
Dikutip dari Mainichi, Takemi mengatakan, Jepang berencana mewajibkan untuk melakukan tes TBC sebelum mereka memasuki negaranya untuk kunjungan lebih dari tiga bulan.
Para pengunjung enam negara itu diwajibkan untuk memberikan bukti bahwa mereka tidak terinfeksi TBC sebelum kedatangannya di Jepang.
“Kami sedang membuat pengaturan akhir untuk memulai sistem ini pada tahun fiskal berikutnya (2024),” ucap Takemi.
Perlu diketahui, tahun fiskal Jepang dimulai pada April.
Baca juga: Mengenal TBC pada Anak, Gejala, dan Bagaimana Cara Pencegahannya?
Baca juga: 4 Rahasia Panjang Umur dan Hidup Bahagia ala Orang Jepang
Jika tidak bisa memberikan bukti tes TBC, Jepang akan menolak pengunjung yang mencoba masuk ke negara tersebut.
Selain itu, dilansir dari Asahi, jika hasil tes dinyatakan positif, Jepang tidak akan mengeluarkan visa kepada mereka.
Karena meningkatnya jumlah pasien TBC kelahiran luar negeri di Jepang, Kementerian pada 2018 sempat memperkenalkan tes tersebut. Namun rencana itu ditunda.
Baca juga: 5 Penyakit Endemik di Indonesia, dari Malaria, DBD hingga TBC
Pada 2022, Kementerian Kesehatan Jepang mengungkapkan, ada 10.235 pasien TBC baru terdaftar di Negeri Matahari Terbit itu.
Sementara sejak 2021, jumlah kasus TBC telah turun di bawah 10 per 100.000 penduduk.
Jumlah tersebut menjadikan Jepang sebagai negara “endemis rendah” untuk TBC menurut klasifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, 11,9 persen dari total pasien TBC baru berasal dari luar negeri dengan rasionya terus melonjak.
Baca juga: Alasan Jepang Dijuluki Negeri Matahari Terbit, Begini Asal-usulnya