Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Ungkap Ciri-ciri serta Bahaya Penggunaan Boraks dan Formalin dalam Makanan

Kompas.com - 03/11/2023, 14:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan ciri-ciri serta bahaya penggunaan boraks dan formalin ke makanan.

Diketahui, boraks dan formalin sering digunakan oleh pedagang atau produsen nakal untuk mengawetkan produk makanan mereka. Padahal, kedua bahan tersebut berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.

Humas BPOM Eka Rosmalasari mengatakan, pihaknya pernah memaparkan sejumlah bahaya boraks dan formalin dalam unggahan akun Instagram resmi BPOM.

“Sebelumnya sudah ada konten tentang itu,” kata Eka kepada Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Dalam unggahan itu, terdapat penjelasan, ciri-ciri, serta bahaya penggunaan boraks dan formalin dalam makanan.

Apa itu boraks dan formalin?

Dikutip dari akun Instagram resmi BPOM, berikut penjelasan mengenai boraks dan formalin:

Baca juga: BPOM Ungkap 4 Bahan yang Aman untuk Mengawetkan Bakso, Tahu, dan Mi

Boraks

Asam borat atau boraks merupakan senyawa berbentuk kristal putih yang biasa digunakan untuk bahan pembuat detergen, bahan solder, pengawet kayu, dan antiseptik kayu.

Turunan boraks yang sering disalahgunakan bernama pijer atau bleng yang berbentuk panjang dan berwarna kekuningan.

Formalin

Formaldehida atau formalin adalah cairan yang tidak berwarna, mudah larut dalam air dan alkohol, serta berbau menyengat.

Biasanya, formalin digunakan sebagai bahan perekat kayu lapis, disinfektan peralatan rumah sakit, dan pengawet mayat.

Baca juga: Bagaimana Cara Memilih Obat Tradisional China? Ini Penjelasan BPOM

Ciri-ciri makanan yang mengandung boraks dan formalin

Berikut ciri-ciri makanan yang di dalamnya mengandung boraks atau formalin:

Boraks

Boraks seringkali disalahgunakan dalam makanan seperti mi basah, bakso, cilok, lontong, otak-otak, dan kerupuk rambak.

Ciri-ciri makanan mengandung boraks, yakni:

  • Mi basah, bakso, cilok, lontong, dan otak-otak: Tekstur sangat kenyal, tidak lengket, dan tidak mudah terpotong.
  • Kerupuk rambak: Terasa getir.

Formalin

Formalin umumnya disalahgunakan untuk beberapa makanan seperti mi basah, tahu, daging ayam segar, ikan segar, dan ikan asin.

Berikut ciri-ciri makanan mengandung formalin:

  • Mi basah: Tidak lengket, tidak mudah putus, lebih mengkilat, bau khas formalin, dan bisa bertahan lebih dari satu hari pada suhu ruang.
  • Tahu: Bau khas formalin dan tidak mudah hancur dengan bisa bertahan lebih dari satu hari pada suhu ruang.
  • Daging ayam segar, ikan segar, dan ikan asing: Tidak dihinggapi lalat dan bau khas formalin.

Baca juga: Ramai soal Putih-putih di Pinggiran Tempe, Benarkah Pertanda Sudah Basi?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com