Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tanaman Hias Penyerap Polutan Terbaik, Cocok Atasi Polusi Udara

Kompas.com - 12/08/2023, 10:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kualitas udara di sejumlah daerah Indonesia saat ini berada dalam kategori "tidak sehat".

Buruknya kualitas udara tersebut salah satunya diakibatkan lantaran banyaknya polutan penyebab polusi udara.

Berdasarkan data dari IQAIR pada Jumat (11/8/2023) pukul 18.17 WIB, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten memiliki kualitas udara terburuk dengan skor 166 AQI US.

Selain Tangerang Selatan, Serang dan Tangerang di provinsi yang sama juga memiliki kualitas udara buruk. Wilayah lain dengan polusi udara tinggi adalah Pontianak dan Terentang di Kalimantan Barat, serta Palembang, Jakarta, Makassar, dan Surabaya.

Untuk mengurangi polusi, masyarakat dapat menanam berbagai tanaman hias yang terbukti dapat menyerap polutan di udara. Tak hanya itu, tanaman ini dapat menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup.

Baca juga: 10 Penyakit yang Bisa Disebabkan oleh Polusi Udara, Apa Saja?


Baca juga: Tanaman Hias yang Bisa Digunakan sebagai Obat

Tanaman penyerap polutan

Berikut sejumlah tanaman hias yang dapat berfungsi sebagai penyerap polutan untuk membersihkan polusi udara:

1. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Dikutip dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian (Kementan), bunga kembang sepatu dapat ditanam untuk mengatasi polusi udara.

Tanaman hias ini ampuh menyerap kandungan nitrogen dari udara.

2. Bugenvil merah (Bougainvillea glabra)

Bunga bougenville atau bungenvil merah termasuk tanaman hias yang dapat menyerap polutan penyebab polusi udara.

Bunga ini akan menyerap racun nitrogen dioksida penyebab polusi. Jika terhirup, zat ini dapat menyebabkan batuk, iritasi, kesulitan bernapas, bahkan kematian.

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

Ilustrasi bunga asoka (Ixora javanica). WIKIMEDIA COMMONS/SURESH ARU Ilustrasi bunga asoka (Ixora javanica).

3. Soka (Saraca asoca)

Tanaman soka atau asoka dapat mendekomposisi zat formaldehida yang berasal dari asap rokok.

Dikutip dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemenlhk), paparan senyawa tersebut dapat menyebabkan masalah pada saluran pernapasan dan ginjal, bahkan berpotensi mematikan.

4. Tanaman hanjuang (Cordyline)

Tanaman hanjuang memiliki manfaat untuk menyerap bahan berbahaya, seperti trikloroetilen dan benzena penyebab kanker, serta nitrogen dioksida.

5. Bunga lili (Spathiphyllum wallisii)

Bunga lili mampu menyerap racun berbahaya yang ada di udara.

Senyawa beracun tersebut antara lain berupa formaldehida, trikloroetilen, dan aseton yang menyebabkan iritasi, keracunan, bahkan kanker.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com