Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai Awal September 2023, Gratis!

Kompas.com - 11/08/2023, 19:45 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan memulai uji coba secara gratis pada awal September 2023.

Uji coba operasional kereta cepat relasi Jakarta-Bandung ini dijadwalkan berlangsung mulai 1 September 2023.

Jika berjalan lancar, KCJB diharapkan dapat beroperasi secara komersial mulai 1 Oktober 2023.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa.

"Saat ini PT KCIC terus melakukan persiapan di berbagai sisi. Rencananya uji coba praoperasi akan berlangsung mulai awal September 2023," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung Melaju 350 Kpj, Kapan Mulai Beroperasi?

Selama masa uji coba, masyarakat dapat menaiki kereta cepat ini secara gratis.

Eva mengungkapkan, KCIC mengajak masyarakat yang berada di sekitar trase atau jalur kereta cepat untuk mencoba moda transportasi baru tersebut.

Meski begitu, ia mengungkapkan, masyarakat umum juga berkesempatan mengikuti uji coba KCJB secara gratis melalui pendaftaran mandiri.

"Mekanisme dan ketentuan bagi masyarakat yang ingin mengikuti uji coba gratis akan segera diumumkan secara resmi melalui saluran informasi PT KCIC," tambahnya.

Menjelang uji coba operasional kereta cepat, pihaknya terus melakukan persiapan fasilitas stasiun serta sarana-prasarana lain yang diperlukan.

Baca juga: Spesifikasi Kereta Penumpang pada Kereta Cepat Jakarta Bandung yang Segera Soft Launching


Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Kereta Cepat Jakarta Bandung: Perkiraan Harga Tiket, Stasiun hingga Waktu Tempuhnya

Serba-serbi kereta cepat

Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang berwarna kuning merupakan kereta inspeksi (Comprehensive Inspection Train/CIT). Kereta cepat ini akan digunakan untuk memastikan kesiapan kondisi rel, sistem kelistrikan, dan sistem pendukung lainnya.KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang berwarna kuning merupakan kereta inspeksi (Comprehensive Inspection Train/CIT). Kereta cepat ini akan digunakan untuk memastikan kesiapan kondisi rel, sistem kelistrikan, dan sistem pendukung lainnya.
Diberitakan Kompas.com (24/5/2023), tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dijual dengan harga Rp 150.000 untuk rute terpendek hingga Rp 350.000 untuk rute terpanjang.

Tiket kereta cepat akan bisa dibeli melalui aplikasi dari PT Kereta Api Indonesia, Access by KAI maupun platform penjualan lain seperti Tiket.com.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi jika Indonesia Gagal Bayar Utang Proyek Kereta Cepat?

Baca juga: Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Cuma 46 Menit, Berapa Kecepatannya?

Dikutip dari akun Twitter resminya @KeretaCepatID, KCJB akan beroperasi melalui empat stasiun, yakni dari Stasiun Halim (Jakarta Timur), Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, hingga Stasiun Tegalluar (Kabupaten Bandung).

Kereta cepat akan melaju dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang selama kurang lebih 36-45 menit.

Kemudian, Stasiun Padalarang akan digunakan sebagai stasiun yang menghubungkan kereta cepat dengan kereta api biasa.

Penumpang akan naik menggunakan kereta feeder atau pengumpan menuju Stasiun Bandung. Perjalanan ini ditempuh selama kurang lebih 22 menit.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung melaju dengan kecepatan berkisar antara 250-350 kilometer per jam. Adapun jalur yang dilewati membentang sejauh 142,3 kilometer.

Baca juga: 6 Fakta soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Progres hingga Biayanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com