Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tantan Hermansah
Dosen

Pengajar Sosiologi Perkotaan UIN Jakarta

Generasi Tanpa Guru

Kompas.com - 31/07/2023, 13:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LEMBAGA pendidikan, secara sosiologis, meniscayakan adanya beberapa entitas yang saling berinteraksi.

Pertama, entitas organisasi sekolah. Organisasi sekolah adalah lembaga yang menaungi proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat visi, misi, dan tujuan organisasi tersebut.

Organisasi sekolah merupakan institusi dengan pranata-pranata baku yang kemudian menjadikan seseorang yang bergabung di dalamnya dianggap mendapatkan proses pembelajaran.

Secara historis organisasi sekolah sudah berlangsung sangat lama. Setidaknya beberapa yang bisa diidentifikasi adalah apa yang dilakukan oleh bangsa Yunani dengan Academi.

Academi adalah organisasi sekolah karena di dalamnya mengelola suatu proses pembelajaran.

Kedua, entitas kurikulum pembelajaran. Kurikulum merupakan panduan baku yang ditetapkan oleh lembaga untuk mencapai tujuan utama dari proses pembelajaran.

Pada suatu negara, kurikulum diawasi oleh para ahli yang dinaungi secara langsung atau tidak langsung oleh Kementerian Pendidikan (atau sejenisnya).

Kementerian tersebut merupakan representasi dari bagaimana visi-misi bangsa dalam mengelola proses pendidikan yang ada di negaranya.

Visi-misi itu kemudian diterjemahkan dalam berbagai praktik belajar mengajar pada setiap institusi yang bernama sekolah pada berbagai level (dasar, menengah, dan pendidikan tinggi).

Tentu saja setiap level memiliki bobot dan kualitas serta kualifikasinya masing-masing tergantung dari maksud dan tujuannya.

Ketiga, entitas guru. Guru secara sederhana bisa dimaknai sebagai sosok yang melakukan transfer ilmu pengetahuan dan kecakapan formal pada siswanya.

Karena dia memiliki kuasa untuk mentransfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya, maka dia juga harus mendapatkan beberapa predikat yang menunjukkan kompetensi dan keahliannya.

Di Indonesia, kompetensi dan keahlian direpresentasikan dalam suatu bukti formal sertifikat kompetensi, yang harus dimiliki oleh setiap orang yang memiliki keahlian tersebut.

Hal ini tentu dimaksudkan agar setiap mereka yang diberi beban untuk menjadi pengajar atau guru memiliki standar yang disepakati pada satu kompetensi tertentu.

Hal ini dimaksudkan agar tujuan dari pembelajaran bisa tercapai. Sebab tidak mungkin tujuan dari suatu proses pembelajaran pada institusi pendidikan bisa dicapai dengan baik jika subjek yang harus menyampaikan pelajaran tersebut dianggap tidak memiliki kompetensi di bidangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com