Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Magnet Hanya Memiliki Kutub Utara dan Selatan? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 26/07/2023, 11:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Magnet adalah benda yang menghasilkan medan magnet tidak terlihat di luar dirinya sendiri.

Medan magnet sendiri merupakan daerah di mana bahan magnet mengalami gaya. Benda ini umumnya mampu menarik besi dan memiliki dua kutub yakni kutub utara dan kutub selatan.

Dikutip dari Encyclopedia Britannica, kutub magnet adalah wilayah di setiap ujung magnet tempat di mana medan magnet luar paling kuat.

Sebuah magnet batang yang digantung di dalam medan magnet Bumi akan berorientasi ke arah utara-selatan.

Baca juga: Pelemahan Medan Magnet Bumi, Apakah Dampaknya?


Kutub yang mencari arah ke utara dari magnet tersebut, disebut kutub magnet utara. Sebaliknya yang mencari arah ke selatan, disebut kutub magnet selatan.

Kutub yang berbeda dari dua magnet akan saling tarik menarik satu sama lain, namun kutub yang serupa akan saling tolak menolak satu sama lain.

Ketika Anda memotong magnet batang menjadi dua, tidak akan mengubah atau menghilangkan kutubnya.

Itu hanya akan menghasilkan dua magnet, yang masing-masing memiliki kutub utara dan kutub selatan.

Baca juga: Kisah Roald Amundsen, Orang Pertama yang Mencapai Kutub Selatan

Kutub utara dan selatan magnet

Ilustrasi medan magnet.iStockphoto/anuwat meereewee Ilustrasi medan magnet.

Bagaimana kutub pada magnet terbentuk? Jawaban mendasar mengapa magnet memiliki kutub terletak pada perilaku elektron. Semua materi, termasuk magnet, terbuat dari atom.

Dilansir dari Live Science, di setiap atom, nukleus dikelilingi oleh satu atau lebih elektron bermuatan negatif.

Masing-masing elektron tersebut menghasilkan medan magnet kecilnya sendiri, yang oleh para ilmuwan disebut sebagai "putaran".

Jika cukup banyak medan magnet kecil yang menunjuk ke arah yang sama, materi itu sendiri menjadi magnet.

Baca juga: Mengenal Atom, Berikut Pengertian dan Strukturnya

"Putaran" elektron adalah konsep abstrak, karena secara teknis, tidak ada yang pernah melihat elektron berputar.

Tapi fisikawan tahu elektron memiliki medan magnet karena mereka telah mengukurnya. Dan salah satu cara agar medan itu bisa dihasilkan adalah jika elektronnya berputar.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com