Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Tekanan Darah Rendah Dapat Meningkatkan Risiko Stroke?

Kompas.com - 20/06/2023, 14:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika ada masalah dengan aliran darah ke bagian otak Anda.

Meskipun tekanan darah tinggi lebih umum diketahui sebagai faktor penyebab stroke, ada beberapa contoh ketika penurunan tekanan darah juga dapat meningkatkan risikonya.

Diketahui bahwa orang dengan tekanan darah rendah mungkin mengalami lebih banyak komplikasi dan hasil yang lebih buruk setelah stroke.

Baca juga: 3 Jenis Kondisi Tekanan Darah Rendah Paling Umum, Apa Saja?


Apa itu stroke?

Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu, yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak di daerah tubuh yang terkena.

Dikutip dari Cleveland Clinic, stroke termasuk kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi ketika bagian otak Anda tidak memiliki aliran darah yang cukup.

Ini paling sering terjadi karena arteri yang tersumbat atau pendarahan di otak Anda. Tanpa suplai darah yang stabil, sel-sel otak di area tersebut mulai mati karena kekurangan oksigen.

Baca juga: Asyik Main PUBG, Pria di India Terserang Stroke sampai Meninggal

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko yang paling populer sebagai penyebab stroke.

Akan tetapi, beberapa penelitian menunjukkan risiko yang lebih tinggi dari komplikasi akibat stroke dengan tekanan darah rendah.

Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba saat Anda bangun dari duduk atau berbaring (hipotensi ortostatik) dapat meningkatkan risiko stroke iskemik serta stroke berulang.

Baca juga: Tekanan Darah Rendah pada Anak: Penyebab dan Gejalanya

Tekanan darah rendah dan stroke

Ilustrasi hubungan tekanan darah rendah dan stroke.Shutterstock/Lemau Studio Ilustrasi hubungan tekanan darah rendah dan stroke.

Meskipun tekanan darah rendah kurang umum pada orang yang mengalami stroke iskemik, ada sejumlah kondisi di mana penurunan tekanan darah dapat meningkatkan risiko stroke.

Seperti dilansir Healthline, beberapa orang, terutama lansia, memiliki kondisi yang dikenal sebagai hipotensi ortostatik atau penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.

Ini biasanya terjadi ketika mereka bangun dari posisi duduk atau berbaring. Akibatnya, tubuh lebih sulit mendapatkan aliran darah yang cukup ke otak saat berdiri.

Baca juga: 3 Risiko Komplikasi Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai

Menurut sebuah studi pada 2018 terhadap lebih dari 11.000 orang dewasa yang dipantau selama 25 tahun, risiko stroke iskemik dua kali lebih tinggi di antara orang dengan hipotensi ortostatik.

Para peneliti menemukan bahwa sekitar 15 persen peserta dengan hipotensi ortostatik mengalami stroke iskemik, dibandingkan dengan 6,8 persen yang tidak mengalami kondisi tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com