Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Tekanan Darah Rendah Dapat Meningkatkan Risiko Stroke?

KOMPAS.com - Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika ada masalah dengan aliran darah ke bagian otak Anda.

Meskipun tekanan darah tinggi lebih umum diketahui sebagai faktor penyebab stroke, ada beberapa contoh ketika penurunan tekanan darah juga dapat meningkatkan risikonya.

Diketahui bahwa orang dengan tekanan darah rendah mungkin mengalami lebih banyak komplikasi dan hasil yang lebih buruk setelah stroke.

Apa itu stroke?

Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu, yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak di daerah tubuh yang terkena.

Dikutip dari Cleveland Clinic, stroke termasuk kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi ketika bagian otak Anda tidak memiliki aliran darah yang cukup.

Ini paling sering terjadi karena arteri yang tersumbat atau pendarahan di otak Anda. Tanpa suplai darah yang stabil, sel-sel otak di area tersebut mulai mati karena kekurangan oksigen.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko yang paling populer sebagai penyebab stroke.

Akan tetapi, beberapa penelitian menunjukkan risiko yang lebih tinggi dari komplikasi akibat stroke dengan tekanan darah rendah.

Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba saat Anda bangun dari duduk atau berbaring (hipotensi ortostatik) dapat meningkatkan risiko stroke iskemik serta stroke berulang.

Meskipun tekanan darah rendah kurang umum pada orang yang mengalami stroke iskemik, ada sejumlah kondisi di mana penurunan tekanan darah dapat meningkatkan risiko stroke.

Seperti dilansir Healthline, beberapa orang, terutama lansia, memiliki kondisi yang dikenal sebagai hipotensi ortostatik atau penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.

Ini biasanya terjadi ketika mereka bangun dari posisi duduk atau berbaring. Akibatnya, tubuh lebih sulit mendapatkan aliran darah yang cukup ke otak saat berdiri.

Menurut sebuah studi pada 2018 terhadap lebih dari 11.000 orang dewasa yang dipantau selama 25 tahun, risiko stroke iskemik dua kali lebih tinggi di antara orang dengan hipotensi ortostatik.

Para peneliti menemukan bahwa sekitar 15 persen peserta dengan hipotensi ortostatik mengalami stroke iskemik, dibandingkan dengan 6,8 persen yang tidak mengalami kondisi tersebut.

Selain itu, studi pada 2020 menemukan bahwa orang dengan hipotensi ortostatik mungkin memiliki risiko lebih besar terkena stroke berulang dan masalah kardiovaskular lainnya dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan penyebab sebenarnya dari kondisi tersebut.

Sejalan dengan itu, dilansir dari Medical News Today, sebuah studi pada 2018 melihat apakah ada hubungan antara hipotensi ortostatik dan stroke, demensia, dan penurunan kognitif.

Para peneliti mendefinisikan hipotensi ortostatik sebagai penurunan tekanan darah sistolik minimal 20 mm Hg atau penurunan tekanan darah diastolik minimal 10 mm Hg saat berdiri.

Orang dengan hipotensi ortostatik memiliki risiko dua kali lipat mengalami stroke iskemik dibandingkan dengan orang tanpa kondisi tersebut.

Penurunan tekanan darah yang tajam juga dapat menyebabkan transient ischemic attack, atau stroke ringan, karena berkurangnya aliran darah ke otak untuk sementara.

Namun, jenis transient ischemic attack "aliran rendah" ini kurang umum dibandingkan jenis lainnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/20/141500465/apakah-tekanan-darah-rendah-dapat-meningkatkan-risiko-stroke

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke