Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Tangan Kerap Basah akibat Berkeringat, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 29/05/2023, 08:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan berisi keluhan warganet terkait kondisi tangannya yang sering basah akibat keringat, ramai diperbincangkan.

Dalam unggahan melalui akun base di Twitter, pengunggah menunjukkan tangannya yang sedang basah dipenuhi keringat.

Ia pun merasa terganggu dengan kondisi tersebut.

"Cape banget punya tangan selalu basah gini, ada yang pernah ngalamin? ini kenapa ya selalu basah tangannya?" tulis seorang warganet melalui akun ini.

Baca juga: Viral, Twit Apakah Naik Tangga Bisa Membakar Kalori? Ini Penjelasan Dokter

Lantas, mengapa tangan kerap basah akibat keringat?

Penjelasan dokter

Dokter spesialis kulit dan kelamin RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto Ismiralda Oke Putranti mengatakan, kondisi telapak tangan yang kerap berkeringat ini disebut dengan hiperhidrosis.

Menurutnya, pembentukan keringat merupakan proses fisiologis tubuh untuk menjaga suhu tubu tetap stabil dan relatif dingin ketika metabolisme tubuh meningkat.

"Namun, pada hiperhidrosis seringkali produksinya berlebihan bahkan sampai mengucur deras dan muncul tanpa adanya aktivitas berat atau kondisi stres," kata Oke kepada Kompas.com, Minggu (28/5/2023).

"Ini yang sering menyebabkan penderita hiperhidrosis menjadi terganggu kualitas hidupnya," sambungnya.

Baca juga: 7 Gejala Usus Tidak Sehat, Bisa Dilihat dari Kulit


Jenis hiperhidrosis

Ia menjelaskan, ada dua jenis hiperhidrosis, yakni primer dan sekunder.

Untuk hiperhidrosis primer, hingga kini penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini kerap dikaitkan dengan faktor genetik.

"Hiperhidrosis ini sering terhadi di area telapak tangan, telapak kaki, dan wajah," jelas dia.

Sementara hiperhidrosis sekunder, Oke menyebut berkaitan dengan adanya penyakit atau kondisi medis lain yang mendasari.

Baca juga: Kulit Belang karena Terbakar Matahari, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Misalnya, penggunaan obat-obatan tertentu, diabetes, menopause, kadar gula rendah, hipertiroid, serangan jantung, infeksi, kanker, tuberkulosis, parkinson, dan stroke.

"Hiperhidrosis sekunder umumnya dapat menyebabkan timbulnya keringat di hampir seluruh tubuh," ujarnya.

Dikutip dari Mayo Clinic, penanganan hiperhidroses dapat dimulai dengan mengobati kondisi yang menyebabkannya.

Jika penyebabnya tidak ditemukan, pengobatan berfokus pada pengendalian keringat berlebihan, seperti perbaikan gaya hidup.

Namun, apabila kebiasaan perawatan diri yang baru tidak memperbaiki gejala Anda, penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan beberapa jenis perawatan, termasuk obat.

Baca juga: Tak Pakai Obat, Ini Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi secara Alami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com