KOMPAS.com - Danau secara sederhana merupakan badan air alami berukuran besar yang dikelilingi oleh daratan.
Danau bisa berisi air asin atau air tawar yang sumber airnya berasal dari mata air bawah tanah, air sungai, air hujan, atau kombinasi ketiganya.
Dilansir dari laman Government of New Brunswick, danau adalah badan air terbuka yang mengalir sangat lambat yang menempati wilayah depresi tanah.
Meski demikian, danau tidak termasuk kolam yang dibuat secara artifisial, penggalian, kolam yang dibangun untuk pengolahan air limbah, atau untuk budidaya ikan.
Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Danau? Berikut Penjelasannya
Sejalan dengan itu, dikutip dari Britannica, tidak ada definisi yang tepat untuk membedakan danau, kolam, rawa, dan bahkan badan air non-laut lainnya.
Namun, dapat dikatakan bahwa yang membedakan itu semua dengan danau adalah, sungai mengalir cepat, rawa mengandung pohon atau semak dalam jumlah besar, dan kolam relatif kecil dibandingkan dengan danau.
Danau dapat ditemukan di seluruh belahan dunia. Namun, benua Amerika Utara, Afrika, dan Asia memiliki sekitar 70 persen dari total air danau di seluruh dunia.
Baca juga: Dari Laut Kaspia hingga Huron, Berikut Ini 5 Danau Terbesar di Dunia
Dilansir National Geographic, ada tiga cara dasar bagi ahli limnologi dalam mengklasifikasikan danau.
Yaitu berdasarkan berapa banyak nutrisi yang dimiliki, bagaimana airnya bercampur, dan jenis ikan yang hidup di sana. Berikut penjelasannya:
Ketika danau diklasifikasikan berdasarkan jumlah nutrisi yang dimilikinya, ahli limnologi menggunakan sistem trofik.
Danau perlu memiliki keseimbangan nutrisi. Umumnya, semakin jernih air di danau, makan akan semakin sedikit nutrisi yang dimiliki.
Danau yang sangat kaya nutrisi cenderung keruh dan sulit dilihat. Ini juga termasuk danau yang tidak sehat, karena mengandung terlalu banyak nutrisi.
Baca juga: 5 Danau Terdalam di Dunia, Ada yang Mencapai Lebih dari 1.600 Meter
Danau juga dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana air bercampur atau berputar dari atas (epilimnion) ke bawah (hipolimnion).
Fenomena ini disebut perputaran danau yang dapat berubah karena iklim, variasi nutrisi, dan aktivitas geologis seperti gempa bumi.