KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan unggahan warganet yang menyoroti pagu anggaran Perpusatakaan Nasional (Perpusnas) 2023.
Adalah aktivis literasi Busa Pustaka, Adi Sarwono yang menyoroti anggaran tersebut melalui akun Twitter-nya @adionooo pada Kamis (27/4/2023).
Dalam unggahannya, Adi mengkritik anggaran rapat Perpusnas 2023 yang mencapai Rp 9,5 miliar dan acara Gemilang Perpustakaan Nasional sebesar Rp 2 miliar.
Selain itu, ia juga menyoroti anggaran pengadaan mobil dinas pejabat Eselon 1 sebesar Rp 880 juta.
"Pak @jokowi saya punya konsep 'Revolusi Literasi Nasional' dengan budget minim gak perlu mobil mewah 880juta, acara 2 Milyar sampe meeting 9,5 Milyar kayak
@perpusnas1 tapi yakin efektif. Saya jalanin literasi di Lampung awalnya sendiri, ditembak sampe dibacok bandar narkoba pas ngeluarin anak-anak dari pengaruh narkoba sampe fasilitasin baca ribuan anak," tulisnya.
"Konsep ini cuma bakal saya jabarkan di depan Bapak dan saya yang jalaninnnya. karena gak ikhlas kita yang mikir & kerja eh @perpusnas1 ntar maen klaim dan tetep aja make anggaran seenak jidat tanpa mikirin RAKYAT. jadi kapan saya bisa bertemu Pak? kalo Bapak Presiden @jokowi peduli literasi dan anak bangsa sih ini juga," sambungnya.
Baca juga: Viral, Video Remaja Coret-coret Bodi Argo Parahyangan, Ini Kata KAI
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpusnas, Adin Bondar mengatakan, anggaran Rp 9,5 miliar tersebut bukanlah untuk rapat rutin kantor.
"Perpusnas tidak pernah menggunakan anggaran sebesar itu hanya untuk rapat rutin," kata Bondar dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Sabtu (29/4/2023).
Menurutnya, anggaran tersebut dimaksudkan untuk penyelenggaraan kegiatan Stakeholder Meeting Nasional (SMN).
SMN merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) sebagai prioritas pembangunan nasional 2020-2024.
Hal tersebut dilakukan untuk membantu UMKM Koperasi dan Ekonomi Kreatif dalam pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.
"Anggaran tersebut diperuntukkan mendatangkan peserta sejumlah 695 orang dari 38 provinsi, 136 Kabupaten/Kota dan 450 desa," jelas dia.
"Di mana seluruh pembiayaan selama tiga hari ditanggung oleh Perpustakaan Nasional yang terdiri dari komponen-komponen seperti akomodasi, transportasi, materi, fasilitator daerah dan narasumber," sambungnya.
Baca juga: Penjelasan Menpan-RB soal Anggaran Rp 500 Triliun untuk Rapat di Hotel dan Studi Banding
Bondar menerangkan, SMN bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi para stakeholder untuk pelaksanaan TPBIS sebagai program prioritas nasional yang berkelanjutan, serta mendorong kegiatan TPBIS menjadi Gerakan Nasional Pembangunan Literasi di Indonesia.
Kegiatan ini juga diharapkan mampu memfasilitasi penyusunan rencana kerja dan program transformasi perpustakaan di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota.