KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang membahas komentar warganet terhadap anak Ferdy Sambo banyak dibicarakan di media sosial.
Dalam unggahan ini, seorang pengguna Twitter menyebut banyak warganet memberikan semangat kepada anak Ferdy Sambo melalui kolom komentar di TikTok.
Tiktok anaknya sambo muncul di fyp trs isi komennya pada nyemangatin, dan bilang "dia pembunuh tp tetap seorang ayah bagi anak anaknya"
— ? (@userbobbys) February 14, 2023
????? Ayah si ayah tp dia kriminal bagi anaknya org lain
Pengunggah menyatakan, banyak warganet menyemangati sang anak dengan mengatakan Ferdy Sambo tetaplah seorang ayah meski dia merupakan dalang pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat pada 8 Juli 2022 silam.
Komentar tersebut lalu menimbulkan pro dan kontra warganet lainnya.
Banyak yang beranggapan, meski anaknya tidak bersalah, Ferdy Sambo tetaplah seorang pelaku tindak kriminal dan tidak pantas dibela.
"Aneh banget kriminal berat masih dibela. Aku yakin mereka yang ngebelain ga ngerti Sambo salah apa aja," tulis akun ini.
Ada juga yang bereaksi positif karena anak Ferdy Sambo tetap butuh disemangati.
"Kalau nyemangatin anaknya, menurut gue wajar-wajar aja. Anaknya emang ga salah. Bukan karena ga mikirin nasib anak korban tapi anaknya pun butuh semangat dan pendampingan karena pasti ga mudah. Ga ada yang dukung bokapnya kok," tulis akun ini.
Lalu, pantaskah anak seorang pelaku tindakan kriminal terus dihakimi?
Baca juga: Vonis Mati Ferdy Sambo, Mungkinkah Terganjal KUHP Baru?
Menurut sosiolog Universitas Sebelas Maret Drajat Tri Kartono, masyarakat seharusnya sudah cukup dewasa untuk tahu kalau anak seorang pelaku tindak kriminal tidak melakukan kesalahan seperti orang tuanya.
"Apa yang dilakukan oleh orang tua itu tidak diturunkan secara biologis kepada anak," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/2/2023).
Kondisi ini menurutnya berlaku karena penyebab kejahatan yang dilakukan orang tua ada tanpa sepengetahuan anak. Sang anak juga tidak terlibat dalam kasus tersebut.
Drajat mengungkapkan, anak pelaku kriminalitas justru malah akan ikut terhukum oleh masyarakat di sekitarnya.
Ini terjadi karena ia akan otomatis dihubungkan dengan kejahatan orang tuanya. Padahal, kenyataannya sang anak tidak terlibat sama sekali.
Baca juga: Ferdy Sambo Divonis Mati, Bagaimana Proses Hukuman Mati di Indonesia?
Ia menyebut, penghakiman sosial ini berasal dari kebiasaan masyarakat yang tanpa sadar diterapkan secara turun-temurun.