Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Warganet Menghakimi Anak Ferdy Sambo, Pakar: Anak Tidak Bersalah

Kompas.com - 20/02/2023, 13:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang membahas komentar warganet terhadap anak Ferdy Sambo banyak dibicarakan di media sosial.

Dalam unggahan ini, seorang pengguna Twitter menyebut banyak warganet memberikan semangat kepada anak Ferdy Sambo melalui kolom komentar di TikTok.

Pengunggah menyatakan, banyak warganet menyemangati sang anak dengan mengatakan Ferdy Sambo tetaplah seorang ayah meski dia merupakan dalang pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat pada 8 Juli 2022 silam.

Komentar tersebut lalu menimbulkan pro dan kontra warganet lainnya.

Banyak yang beranggapan, meski anaknya tidak bersalah, Ferdy Sambo tetaplah seorang pelaku tindak kriminal dan tidak pantas dibela.

"Aneh banget kriminal berat masih dibela. Aku yakin mereka yang ngebelain ga ngerti Sambo salah apa aja," tulis akun ini.

Ada juga yang bereaksi positif karena anak Ferdy Sambo tetap butuh disemangati.

"Kalau nyemangatin anaknya, menurut gue wajar-wajar aja. Anaknya emang ga salah. Bukan karena ga mikirin nasib anak korban tapi anaknya pun butuh semangat dan pendampingan karena pasti ga mudah. Ga ada yang dukung bokapnya kok," tulis akun ini.

Lalu, pantaskah anak seorang pelaku tindakan kriminal terus dihakimi?

Baca juga: Vonis Mati Ferdy Sambo, Mungkinkah Terganjal KUHP Baru?

Anak tidak bersalah

Menurut sosiolog Universitas Sebelas Maret Drajat Tri Kartono, masyarakat seharusnya sudah cukup dewasa untuk tahu kalau anak seorang pelaku tindak kriminal tidak melakukan kesalahan seperti orang tuanya.

"Apa yang dilakukan oleh orang tua itu tidak diturunkan secara biologis kepada anak," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/2/2023).

Kondisi ini menurutnya berlaku karena penyebab kejahatan yang dilakukan orang tua ada tanpa sepengetahuan anak. Sang anak juga tidak terlibat dalam kasus tersebut.

Drajat mengungkapkan, anak pelaku kriminalitas justru malah akan ikut terhukum oleh masyarakat di sekitarnya.

Ini terjadi karena ia akan otomatis dihubungkan dengan kejahatan orang tuanya. Padahal, kenyataannya sang anak tidak terlibat sama sekali.

Baca juga: Ferdy Sambo Divonis Mati, Bagaimana Proses Hukuman Mati di Indonesia?

Ia menyebut, penghakiman sosial ini berasal dari kebiasaan masyarakat yang tanpa sadar diterapkan secara turun-temurun.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com