Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Tantrum, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 15/02/2023, 10:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tantrum adalah kondisi saat anak mengalami kenaikan emosi yang tidak terkendali dengan berteriak, mengamuk, dan berguling-guling di lantai.

Dalam beberapa kondisi, anak akan terus menagis dan merengek seolah tidak bisa dibujuk dengan kata penenang.

Lantas, apa itu tantrum, penyebab, dan cara mengatasinya?

Baca juga: 4 Tips Mencegah Kebiasaan Mengompol pada Anak

Apa itu tantrum?

Dikutip dari laman Kemkes, tantrum merupakan masalah perilaku yang umum dialami oleh anak-anak prasekolah.

Saat tantrum, anak-anak akan mengekspresikan kemarahan mereka dengan tidur di lantai, meronta-ronta, berteriak dan biasanya menahan napas.

Tantrum biasanya bersifat alamiah, terutama pada anak yang belum bisa menggunakan kata dalam mengungkapkan rasa frustrasi mereka.

Perilaku tantrum secara umum diartikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan oleh seorang anak untuk keluar dari kondisi ketidaknyamanannya (deprivasi).

Baca juga: Cara Mengatasi Anak yang Tantrum Saat Perjalanan Mudik Lebaran

Dilansir dari Healthline, tantrum biasanya dimulai saat anak berusia 18 bulan dan mencapai puncaknya selama dua tahun ke depan.

Ini adalah periode perkembangan anak ketika anak kecil mulai menegaskan kemandiriannya dari orang tua.

Ini juga terjadi saat anak Anda belum belajar mengelola emosi yang kuat dan belum bisa mengomunikasikan perasaannya dengan jelas. Kombinasi ini adalah badai sempurna untuk amukan.

Merasa lelah, lapar, atau sakit dapat membuat amukan menjadi lebih buruk atau lebih sering. Dalam kebanyakan kasus, amukan akan lebih jarang terjadi seiring waktu.

Mereka biasanya menjadi jauh lebih baik pada usia 4 tahun.

Baca juga: Ramai soal Anak Dilecehkan Ayahnya Usai Ibunya Meninggal, Ini Tanggapan KPAI dan Komnas Perempuan

Apa penyebab anak mudah marah?

Dikutip dari clevelandclinic, ada beberapa penyebab tantrum pada anak-anak, di antaranya:

  • Frustrasi.
  • Menginginkan perhatian.
  • Menginginkan sesuatu (seperti suguhan atau mainan).
  • Menghindari melakukan sesuatu (seperti membersihkan atau meninggalkan taman).
  • Kelaparan.
  • Kelelahan.

Penyebab besar terjadinya tantrum pada anak adalah karena konflik yang mereka rasakan. Mereka mencari kemandirian tetapi masih mendambakan perhatian orang tua mereka.

Selain itu, mereka juga belum mengembangkan keterampilan koping untuk menghadapi emosi atau kekecewaan yang kuat.

Mereka sering mengalami kekurangan keterampilan verbal untuk menjelaskan perasaan mereka, jadi mereka malah menyerang atau mengamuk.

Baca juga: Kisah Pilu Anak Terjebak Hampir 45 Jam di Reruntuhan dari Gempa Turkiye

Apa saja tanda-tanda tantrum?

Selama amukan, beberapa anak mungkin akan melakukan beberapa hal berikut:

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com