KOMPAS.com - Robot penjelajah antariksa milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), InSight, secara resmi mengakhiri misi menjelajahi planet merah Mars.
InSight, kependekan dari Interior Exploration Using Seismic Investigations, Geodesy, and Heat Transport, mendarat pertama kali di Mars pada 2018.
Setelah lebih dari empat tahun, seperti dikutip laman NASA, operator InSight di Bumi tak lagi dapat mengontak keberadaan penjelajah ini.
Tercatat, komunikasi terakhir robot penjelajah ini dengan Bumi adalah pada 15 Desember 2022.
Pengontrol misi di Jet Propulsion Laboratory (JPL) agensi di California Selatan, tidak dapat menghubungi InSight melalui dua upaya berturut-turut.
Hal itu membuat mereka menyimpulkan bahwa baterai bertenaga surya milik InSight telah benar-benar habis.
"Saya menyaksikan peluncuran dan pendaratan misi ini, dan saat mengucapkan selamat tinggal pada pesawat ruang angkasa selalu menyedihkan," kata administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA, Thomas Zurbuchen.
"Sains menakjubkan yang dilakukan InSight patut dirayakan," tambah dia.
NASA melalui akun Twitter resmi @NASAInSight pada Selasa (20/12/2022) pun mengumumkan pengunduran diri InSight.
Unggahan tersebut disertai dengan gambar terakhir yang diambil InSight sebelum "menghilang".
My power’s really low, so this may be the last image I can send. Don’t worry about me though: my time here has been both productive and serene. If I can keep talking to my mission team, I will – but I’ll be signing off here soon. Thanks for staying with me. pic.twitter.com/wkYKww15kQ
— NASA InSight (@NASAInSight) December 19, 2022
"Kekuatanku sangat lemah, jadi ini mungkin gambar terakhir yang bisa kukirim. Namun jangan khawatirkan aku: waktuku di sini produktif dan tenteram. Jika aku dapat terus berbicara dengan tim misi, aku akan (tetap berkomunikasi) – tetapi aku akan segera keluar dari sini. Terima kasih telah tetap bersamaku," twit akun tersebut.
Baca juga: Ilmuwan Percaya Serangan Asteroid Picu Mega-tsunami 250 Meter di Mars
Dilansir dari laman New Scientist, Rabu (21/12/2022), InSight membawa dua misi utama saat meninggalkan Bumi dan meluncur ke Mars.
Pertama, memahami pembentukan dan evolusi Mars melalui investigasi struktur interior dan komposisinya. Kedua, mengamati aktivitas tektonik yang terjadi pada planet merah ini.
Penjelajah tanpa awak ini menggunakan seismometer atau sensor getaran untuk membuat model interior planet, serta mengukur aliran panas di dalam planet.
Bagian lain dari InSight yang dijuluki "the mole" atau tahi lalat, berguna untuk menggali ke dalam tanah Mars dan menanamkan seismometer.