KOMPAS.com - Mega-tsunami di Mars bisa jadi dipicu oleh serangan asteroid yang serupa dengan hantaman dahsyat yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu.
Menurut para ilmuwan, gelombang raksasa berukuran hingga 250 meter, terjadi sekitar 3,4 miliar tahun yang lalu oleh tumbukan asteroid atau komet di lautan dangkal di dataran rendah utara Planet Mars.
Dilansir dari Sky News, Kamis (1/12/2022), lokasi kawah yang ditinggalkan asteroid itu masih belum jelas.
Para peneliti di Planetary Science Institute di Tucson Arizona menganalisis, peta permukaan Mars yang dibuat dari foto-foto misi sebelumnya ke planet tersebut.
Mereka mengidentifikasi sebuah kawah bernama Pohl berdiameter 110 kilometer (km) yang diyakini disebabkan oleh asteroid.
Menurut penelitian sebelumnya, kawah itu terletak di daerah yang terendam oleh air laut sekitar 120 meter di bawah permukaan laut.
Baca juga: Helikopter NASA Berhasil Lakukan Penerbangan Bersejarah di Mars
Baca juga: Sampel Batuan Menguak Indikasi Adanya Kehidupan Purba di Mars
Para ilmuwan percaya kawah itu terbentuk 3,4 miliar tahun yang lalu berdasarkan posisinya di atas dan di bawah bebatuan yang sebelumnya berasal dari periode waktu ini.
Dilansir dari National Geographic, 21 Mei 2016, mega tsunami yang terjadi di Mars pada masa lampau menunjukkan bahwa planet merah itu pernah tertutup oleh lautan luas yang menopang kehidupan asing.
Peneliti mengatakan, pantai yang mungkin ditemukan bisa jadi tempat penemuan tanda-tanda kehidupan mikroba yang diperkirakan pernah ada di permukaan planet.
Para ilmuwan mengalami kesulitan sejak lama menentukan garis pantai pemisah daratan dengan lautan yang menyelimuti planet miliaran tahun lalu.
"Lebih dari seperempat abad, kegagalan mengidentifikasi garis pantai dianggap sebagai ketidakkonsistenan hipotesis yang menyebutkan keberadaan lautan luas di Mars sekitar 3,4 miliar tahun lalu," ujar ilmuwan dari Science Institute Planetary di Tucson, AS, Alexis Rodriguez.
Namun, ia menambahkan, endapan sisa tsunami yang menyebar luas dalam berbagai ketinggian bisa menandai garis pantai lautan Mars.
Meskipun Mars terlihat merah atau gersang seperti gurun, tapi sebenarnya Mars sangat dingin.
Dilansir dari BBC, suhu rata-rata Mars sekitar -60 derajat celsius.
Beberapa ilmuwan bahkan menyarankan untuk membuat suhu Mars lebih hangat dengan membangun cermin raksasa yang akan memantulkan sinar Matahari.
Baca juga: Mau Kirim Nama Kita ke Mars melalui NASA? Begini Caranya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.