Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Percaya Serangan Asteroid Picu Mega-tsunami 250 Meter di Mars

Kompas.com - 02/12/2022, 21:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mega-tsunami di Mars bisa jadi dipicu oleh serangan asteroid yang serupa dengan hantaman dahsyat yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu.

Menurut para ilmuwan, gelombang raksasa berukuran hingga 250 meter, terjadi sekitar 3,4 miliar tahun yang lalu oleh tumbukan asteroid atau komet di lautan dangkal di dataran rendah utara Planet Mars.

Dilansir dari Sky News, Kamis (1/12/2022), lokasi kawah yang ditinggalkan asteroid itu masih belum jelas.

Para peneliti di Planetary Science Institute di Tucson Arizona menganalisis, peta permukaan Mars yang dibuat dari foto-foto misi sebelumnya ke planet tersebut.

Mereka mengidentifikasi sebuah kawah bernama Pohl berdiameter 110 kilometer (km) yang diyakini disebabkan oleh asteroid.

Menurut penelitian sebelumnya, kawah itu terletak di daerah yang terendam oleh air laut sekitar 120 meter di bawah permukaan laut.

Baca juga: Helikopter NASA Berhasil Lakukan Penerbangan Bersejarah di Mars


Baca juga: Sampel Batuan Menguak Indikasi Adanya Kehidupan Purba di Mars

Bukti mega-tsunami Mars

Para ilmuwan percaya kawah itu terbentuk 3,4 miliar tahun yang lalu berdasarkan posisinya di atas dan di bawah bebatuan yang sebelumnya berasal dari periode waktu ini.

Dilansir dari National Geographic, 21 Mei 2016, mega tsunami yang terjadi di Mars pada masa lampau menunjukkan bahwa planet merah itu pernah tertutup oleh lautan luas yang menopang kehidupan asing.

Peneliti mengatakan, pantai yang mungkin ditemukan bisa jadi tempat penemuan tanda-tanda kehidupan mikroba yang diperkirakan pernah ada di permukaan planet.

Para ilmuwan mengalami kesulitan sejak lama menentukan garis pantai pemisah daratan dengan lautan yang menyelimuti planet miliaran tahun lalu.

"Lebih dari seperempat abad, kegagalan mengidentifikasi garis pantai dianggap sebagai ketidakkonsistenan hipotesis yang menyebutkan keberadaan lautan luas di Mars sekitar 3,4 miliar tahun lalu," ujar ilmuwan dari Science Institute Planetary di Tucson, AS, Alexis Rodriguez.

Namun, ia menambahkan, endapan sisa tsunami yang menyebar luas dalam berbagai ketinggian bisa menandai garis pantai lautan Mars.

Meskipun Mars terlihat merah atau gersang seperti gurun, tapi sebenarnya Mars sangat dingin.

Dilansir dari BBC, suhu rata-rata Mars sekitar -60 derajat celsius.

Beberapa ilmuwan bahkan menyarankan untuk membuat suhu Mars lebih hangat dengan membangun cermin raksasa yang akan memantulkan sinar Matahari.

Baca juga: Mau Kirim Nama Kita ke Mars melalui NASA? Begini Caranya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com