Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Viva Argentina!

Kompas.com - 19/12/2022, 05:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

NASKAH ini mulai ditulis pada pagi hari, Minggu 18 Desember 2022, sebagai Hari Nasional Qatar yang kebetulan juga merupakan hari final The Clash Of The Titans antara Argentina melawan Perancis memperebutkan gelar juara Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Doha, Qatar. Maka belum diketahui siapa yang menang.

Pertempuran Argentina melawan Perancis benar-benar menegangkan sebab kedua timnas sama-sama sudah dua kali menjadi juara dunia dan masing-masing berambisi untuk tiga kali menjadi juara dunia demi mendekati prestasi Jerman yang empat kali dan Brasil yang lima kali juara dunia, namun sama-sama tersingkir terlebih dahulu ketimbang Argentina dan Perancis di Piala Dunia 2022.

Argentina menjadi juara dunia pada 1978 dan 1986, sementara Perancis juara dunia pada 1998 dan 2018.

Argentina memiliki mahanbintang legendaris Lionel Messi, sementara Perancis punya superhero muda sakti-mandraguna, Kylian Mbappe.

Sejak 1930, Argentina sudah 12 kali berhadapan dengan Perancis di mana Argentina berada di atas angin sebab 6 kali berhasil menaklukkan Perancis, tiga kali seri, serta tiga kali Perancis mengalahkan Argentina.

Mayoritas khalayak ramai termasuk para pekerja imigran dari Asia Selatan di Qatar berpihak ke Argentina mungkin akibat Perancis pernah berperan sebagai penjajah.

Untuk mendukung Messi dan kawan-kawan merebut Piala Dunia, berduyun-duyun puluhan ribu warga Argentina khusus terbang dari Buenos Aieres ke Doha untuk memadati stadion Lusail pada 18 Desember 2022.

Sebagai seorang warga Argentina, adalah wajar bahwa Sri Paus Fransiskus berdoa agar timnas Argentina menjadi juara pada perang bola 2022 di Qatar.

Secara kultural, terus terang saya dalam posisi dilematis bak menghadapi masalah buah silakama.

Sebagai pembelajar menulis, saya mengagumi maha sastrawan Argentina, Jorge Luis Borges, namun juga mengagumi maha sastrawan Perancis, Jean Paul Satre.

Sebagai pembelajar musik pianoforte, saya mengagumi maha komponis Argentina, Alberto Evaristo Ginaresta, namun juga mengagumi maha komponis Perancis, Achilee Claude Debussy.

Saya mengagumi tradisi sepakbola Argentina dengan tokoh legendaris sang maha bintang Lionel Messi sama halnya saya juga mengagumi tradisi sepakbola Perancis dengan sang the Rising Star, Kylian Mbappe.

Terus terang, secara pribadi saya kurang suka Argentina sejak Diego Maradona curang menampar bola dengan tangan agar masuk gawang Inggris pada Piala Dunia 1986 kemudian jumawa mengklaimnya sebagai La mano de Dios alias Tangan Tuhan.

Namun apa artinya ketidak-sukaan seorang bukan siapa-siapa seperti saya dibandingkan dengan kesukaan jutaan pendukung Argentina termasuk Sri Paus Fransiskus yang sangat saya hormati.

Tercatat dengan tinta emas pada lembaran sejarah sepakbola bahwa dengan susah payah lewat drama perpanjangan waktu serta adu penalti, Argentina berjaya mengalahkan Perancis dengan skor laga 3-3 plus skor adu penalti 4-2 = 7-5.

Dengan demikian, Argentina resmi dinobatkan sebagai juara Piala Dunia 2022. VIVA ARGENTINA!

(Insya Allah, pada suatu hari di masa depan Indonesia akan ikut berlaga di Piala Dunia sehingga saya dapat berseru HIDUP INDONESIA! MERDEKAAAAAAAA!)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com