Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Don't Cry, Argentina

Kompas.com - 23/11/2022, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LOGO World Cup 2022 di Qatar berbentuk porselen terpelintir sebagai pita Moebius yang kerap ditafsirkan sebagai lambang infinitas yang menerangai bahwa pada hakikatnya tidak ada yang mustahil terjadi di jagad raya ini.

Saya memang tahu bahwa Amerika Serikat menaklukkan Inggris pada Piala Dunia 1950, Jerman Timur mengungguli Jerman Barat pada Piala Dunia 1974, Senegal melumpuhkan Perancis pada Piala Dunia 2002, Korea Selatan menundukkan Jerman pada Piala Dunia 2018.

Tetapi saya tidak pernah bermimpi bahwa Argentina harus bertekuk lutut tatkala menghadapi Saudi Arabia pada babak awal Piala Dunia 2018.

Jika sebelum pertandingan dimulai, saya sesumbar bahwa Argentina pasti kalah melawan Saudi Arabia, maka hanya ada tiga kemungkinan, yaitu saya sudah gila atau saya sedang berkhayal, atau saya memang tidak tahu-menahu tentang peta permainan 22 orang berebut menendang atau menyudul satu bola yang disebut sebagai sepakbola itu.

Namun ternyata pada 22 November 2022, di stadion Lusail, Qatar telah benar-benar terjadi sebuah peristiwa tergolong mustahil, yaitu kesebelasan Saudi Arabia berhasil menggilas kesebelasan Argentina di bawah pimpinan tak kurang dari sang maha legenda, Lionel Messi dengan skor 2-1 sampai dengan menit ke 90 masih ditambah beberapa menit oleh wasit yang terkesan tidak bisa menerima kenyataan Argentina dikalahkan oleh Saudi Arabia.

Bahkan para fans Saudi Arabia yang sengaja datang ke Qatar juga terkejut bahwa junjungannya ternyata berhasil mengalahkan Argentina!

Gol pertama dicetak oleh Messi pada menit ke 10 lalu setelah jeda pada menit ke 48 Al-Shehri mencetak gol pertama dan pada menit ke 53 Al-Dawsari mencetak gol ke dua untuk Saudi Arabia.

Pastinya kedua kesebelasan berdoa memohon Yang Maha Kuasa berkenan memenangkan kesebelasan diri masing-masing. Namun tampaknya Yang Maha Kuasa lebih memilih untuk mengabulkan doa Saudi Arabia ketimbang Argentina.

Setelah Argentina dipermalukan Saudi Arabia dengan skor 2-1, saya merasa iba atas derita Argentina.

Maka saya merasa perlu menghibur Argentina dengan ucapan tidak sama, namun mirip judul sebuah lagu dari musikal Evita, yaitu Don’t Cry Argentina.

Sebab belum tentu Argentina terdepak keluar dari Piala Dunia 2022 di Qatar asal secara angka bisa mengungguli Meksiko dan Polandia yang se-grup dengan Argentina. Sementara Inggris jangan terkebur maka sebaliknya Argentina jangan putus asa.

Fakta sejarah membuktikan bahwa meski (atau justru karena) Jerman Barat dikalahkan oleh Jerman Timur pada babak awal ternyata akhirnya malah menjadi juara Piala Dunia 1974.

Maka bukan mustahil pada tahun 2022 Argentina mengalami nasib yang sama dengan Jerman Barat pada tahun 1974.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com