Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Voice Of Baceprot, Abah Erza dan Ki Hadjar

Kompas.com - 06/09/2022, 08:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Suherman*

Sekolah pagi pasti ragaku ini berlari. Paksa mimpi yang tak satupun ku mengerti. Terlempar kepala dipaksa pintar, terdampar moral digoda bingar. Don't just give us the judge. Di balik tembok isi kepala seakan digembok. Selaksa dogma ditimpa hingga bongkok. Bila teriak merdeka bersiaplah ditabok atau dikatain. . . and my soul is empty. And my dream was dying. My soul fall in the dark side. And I lose my life. Di sana dijuluki penjara paling indah. Tapi tak berikan bukti apa-apa. Hanya seabruk aturan yang tak pernah diterapkan.

ITULAH sebagian lirik dari lagu School Revolution, salah satu lagu unggulan VOB (Voice Of Baceprot) dalam tour Eropa dan festival musik metal dunia, Wacken Open Air 2022, di Jerman.

Lagu tersebut diciptakan Abah Erza, pendiri VOB, setelah melakukan riset selam tujuh tahun. Lirik berisi kritikan tajam terhadap praktik pendidikan dan sempat memicu kontroversi serta polemik di kalangan guru, karena Abah merupakan seorang guru dan bagian dari sistem.

Cep Ersa Eka Susila Satya, nama asli Abah Erza, semakin menjadi buah bibir karena VOB berhasil mencuri perhatian dunia dan dinobatkan sebagai band terheboh dengan penonton terbanyak di Stengade Denmark.

VOB, band metal hijaber milenial satu-satunya di dunia, adalah buah manis dari keyakinan Abah dalam mendidik manusia dengan memakai metode mendengar dan membersamai.

Menurut Abah, kaum milenial dan generasi Z sedang berada dalam fase di mana mereka memerlukan telinga untuk mendengarkan pikiran dan jiwanya.

Otak mereka sudah penuh dijejali dengan perintah, keharusan, instruksi, dan larangan di rumah, di sekolah dan di tempat ibadah dari orang-orang yang menginginkan dirinya seperti apa yang mereka ucapkan.

Seolah-olah hak mereka untuk berbicara dirampas oleh orangtua, guru dan para pendakwah.

Mereka ingin hidup merdeka menurut cara dan keinginannya sendiri. Mereka ingin memaknai dan membangun dunia mereka sendiri.

Para siswa ingin hidup merdeka seutuhnya sebagaimana cita-cita atau visi pendidikan yang diutarakan Ki Hadjar Dewantara seabad yang lalu.

Visi pendidikan Ki Hadjar yang paling fundamental adalah melahirkan manusia merdeka seutuhnya, seperti yang dikatakannya pada acara kongres PPPKI (Permufakatan Persatuan Pergerakan Kebangsaan Indonesia) pertama pada 1928, “Manusia merdeka yaitu manusia yang lahir dan batinnya tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.“

Pada rapat umum Taman Siswa 2 Februari 1930, Ki Hadjar juga mengatakan, “usaha kita itu ialah untuk membentuk manusia merdeka segala-galanya: merdeka pikirannya, merdeka batinnya, dan merdeka pula tenaganya supaya dapat bermanfaat bagi bangsa dan tanah air.”

Untuk mencapai visi tersebut, maka pendidikan harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kodrat manusia, karena De natuur is sterker dan de leer (kodrat itu lebih kuasa dari pada pengajaran).

Pendidik hanya berkewajiban memperhatikan supaya anak dapat tumbuh menurut kodratnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com