KOMPAS.com - Demam berdarah dan demam berdarah dengue (DBD) berbeda. Penyakit DBD masih dijumpai di Indonesia hingga kini.
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh empat virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Demam berdarah jarang menyebabkan kematian. Namun, infeksi dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius yang dikenal sebagai demam berdarah parah atau demam berdarah dengue (DBD).
Baca juga: Demam Berdarah Dengue, Ini Gejala hingga Pengobatan DBD
Dilansir Healthline, 11 Juni 2021, demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan nyamuk yang umum di banyak negara tropis dan subtropis.
Diperkirakan terdapat 50 juta infeksi terjadi setiap tahun menurut sebuah studi.
DBD dapat terjadi ketika seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi atau terkena darah yang terinfeksi. Nyamuk adalah penyebab paling umum.
Ada empat jenis virus dengue yang berbeda. Setelah Anda tertular salah satu virus, Anda mengembangkan kekebalan terhadap virus itu selama sisa hidup Anda.
Namun, kekebalan ini tidak akan melindungi Anda dari virus lain. Dimungkinkan untuk tertular keempat jenis virus dengue yang berbeda dalam hidup Anda.
Faktanya, terpapar satu jenis virus dengue membuat Anda rentan terhadap demam berdarah parah saat Anda terpapar virus yang berbeda.
Dengan kata lain, paparan berulang terhadap virus dengue dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena DBD.
Baca juga: Gejala Demam Berdarah: Demam Tinggi, Bintik Merah, dan Nyeri Ulu Hati
Gejala virus dengue umumnya meliputi:
Anda mungkin merasa seperti baru pulih dari demam berdarah dan kemudian tiba-tiba mengalami gejala baru dan parah.
Hal itu bisa jadi gejala demam berdarah dengue. Hubungi dokter Anda jika Anda mulai mengalami:
Dokter biasanya akan mendiagnosis jenis virus dengue dan kemudian mulai mencari tanda-tanda demam berdarah dengue. Dokter Anda mungkin melakukan hal berikut:
Baca juga: Waspada Demam Berdarah Dengue, Kenali Gejala dan Ciri-cirinya!