Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kasus Bayi Meninggal di RSUD Jombang, Persi: Informasi Tidak Utuh

Kompas.com - 03/08/2022, 09:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Anjari Umarjiyanto turut angkat bicara soal kasus kematian bayi di tengah persalinan di RSUD Jombang, Jawa Timur.

Berdasarkan penelusuran Persi, pihaknya mengatakan bahwa ada informasi kurang lengkap dalam narasi yang beredar di media sosial.

Baca juga: RSUD Jombang Minta Maaf atas Kejadian Bayi Meninggal di Tengah Persalinan

Menurut Anjari, tidak ada keterangan dalam surat rujukan yang menyebut bahwa persalinan harus dilakukan dengan operasi caesar.

"Yang jadi masalah adalah pengunggah di Twitter itu keluarga, bukan pasien langsung. Jadi mungkin ada informasi yang tidak utuh," kata Anjar kepada Kompas.com, Selasa (2/8/2022).

"Tidak disebutkan dalam rujukan itu bahwa rujukannya harus dengan caesar, itu tidak ditemukan dalam tulisan rujukan," sambungnya.

Surat rujukan puskesmas

Ia menjelaskan, surat rujukan dari puskesmas meminta adanya penanganan proses persalinan lebih lanjut di tingkat rumah sakit.

Karena itu, pihak rumah sakit kemudian melakukan berbagai prosedur pemeriksaan klinik untuk mengambil keputusan terkait proses persalinan.

Dari pemeriksaan itu, dokter memutuskan persalinan bisa dilakukan dengan normal.

"Jadi tidak betul bahwa ada paksaan dilakukan oleh rumah sakit, karena itu sudah melalui proses penjelasan sebelumnya dan persetujuan keluarga," jelas dia.

"Informasi yang kami dapatkan seperti itu, bahwa pihak rumah sakit sudah menjalankan proses atau prosedur dalam penanganan persalinan ini," lanjutnya.

Namun, dalam proses persalinan memang terjadi kendala, sehingga tim medis gagal menolong sang bayi.

Anjar menuturkan, proses persalinan harus memperhatikan keselamatan bayi dan ibunya.

Akan tetapi, ketika bayi diketahui sudah meninggal dunia dengan posisi yang belum lahir secara sempurna, maka tim dokter harus mengupayakan untuk menyelamatkan ibunya.

"Tentu ada teknik atau cara bagaimana penyelamatan ini. Sekali lagi proses ini dilakukan berdasarkan justifikasi medis dan persetujuan keluarga. Ini yang penting," ujarnya.

Terlepas dari itu, Anjar berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama.

Menurutnya, pihak Persi juga telah berpesan ke RSUD Jombang untuk merawat sang ibu agar bisa pulih, baik secara fisik maupun psikis.

Baca juga: Keluarga Terima Permintaan Maaf RSUD Jombang atas Kejadian Bayi Meninggal di Tengah Persalinan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com