Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kelirumologi "Right or Wrong, My Country!"

Kompas.com - 03/08/2022, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TANPA saya sadari ternyata saya kerap melakukan kekeliruan terhadap slogan patriotik: Right Or Wrong My Country!

Entah kenapa dan entah dari mana semula saya menduga tokoh yang pertama kali sesumbar Right Or Wrong, My Country! adalah presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson demi menyemangati warga Amerika Serikat ikut terlibat di dalam Perang Dunia I.

Dugaan saya tersebut keliru sebab tokoh yang pertama kali sesumbar Right or Wrong, My Country! sebenarnya bukan Woodrow Wilson, tetapi Stephen Decatur yang secara lengkap bersabda kalimat “Our Country! In her intercourse with foreign nations may she always be in the right; but right or wrong, our country!”.

Sementara sebelumnya Carl Schurz sudah pernah sesumbar “My country, right or wrong; if
right, to be kept right; and if wrong, to be set right".

Di Amerika Serikat sebenarnya semboyan Right Or Wrong, My Country tidak dianggap sebagai positif membanggakan, namun malah cenderung negatif memalukan sebagai ekspresi jingoisme alias patrotisme kebablasan terutama pada masa generasi bunga tahun 60-an abad XX yang memang cinta damai maka antipatriotisme akibat antiperang Vietnam.

Maha sastrawan James Fenimore Cooper bersikap sinis dengan komentar "...that patriotism which shouts 'our country right or wrong,' regardless alike of God
and his eternal laws...", meski tidak seekstrem pencipta tokoh romo detektif “Father Brown”, G.K. Chesterton yang sarkastik mencemooh “‘My country, right or wrong,’ is a thing that no patriot would think of saying. It is like saying, ‘My mother, drunk or sober’“.

Mungkin akibat saya bukan warga Amerika Serikat namun warga Indonesia yang tumbuh-kembang di lingkungan kebudayaan Jawa, saya tidak memiliki pendapat buruk apalagi sinis terhadap slogan “Right Or Wrong, My Country “.

Bahkan saya tidak setuju cemooh Chesterton sebab kebetulan ibu saya bukan pemabuk maka dengan tegar saya bisa menegaskan bahwa “Drunk or sober, my Mother”.

Mungkin juga saya sudah terlalu lama terbius maha pesona teks maha lagu Indonesia Pusaka maha karya Ismail Marzuki “Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia Sejak Dahulu Kala, Slalu Dipuja-puja Bangsa, Di Sana Tempat Lahir Beta, Dibuai Dibesarkan Bunda, Tempat Berlindung Di Hari Tua, Tempat Akhir Menutup Mata”.

Maka meski dicemooh sebagai oknum patriotik membabibutatuli saya tetap teguh berpegang pada keyakinan bahwa Right Or Wrong, My Country.

Bahkan di usia senja menjelang ajal di Tempat Akhir Menutup Mata, keyakinan saya tentang Right or Wrong, My Country makin membabibutatuli sehingga malah berubah menjadi Wrong or Wrong, My Country. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com