Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kelirumologi "Right or Wrong, My Country!"

Entah kenapa dan entah dari mana semula saya menduga tokoh yang pertama kali sesumbar Right Or Wrong, My Country! adalah presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson demi menyemangati warga Amerika Serikat ikut terlibat di dalam Perang Dunia I.

Dugaan saya tersebut keliru sebab tokoh yang pertama kali sesumbar Right or Wrong, My Country! sebenarnya bukan Woodrow Wilson, tetapi Stephen Decatur yang secara lengkap bersabda kalimat “Our Country! In her intercourse with foreign nations may she always be in the right; but right or wrong, our country!”.

Sementara sebelumnya Carl Schurz sudah pernah sesumbar “My country, right or wrong; if
right, to be kept right; and if wrong, to be set right".

Di Amerika Serikat sebenarnya semboyan Right Or Wrong, My Country tidak dianggap sebagai positif membanggakan, namun malah cenderung negatif memalukan sebagai ekspresi jingoisme alias patrotisme kebablasan terutama pada masa generasi bunga tahun 60-an abad XX yang memang cinta damai maka antipatriotisme akibat antiperang Vietnam.

Maha sastrawan James Fenimore Cooper bersikap sinis dengan komentar "...that patriotism which shouts 'our country right or wrong,' regardless alike of God
and his eternal laws...", meski tidak seekstrem pencipta tokoh romo detektif “Father Brown”, G.K. Chesterton yang sarkastik mencemooh “‘My country, right or wrong,’ is a thing that no patriot would think of saying. It is like saying, ‘My mother, drunk or sober’“.

Mungkin akibat saya bukan warga Amerika Serikat namun warga Indonesia yang tumbuh-kembang di lingkungan kebudayaan Jawa, saya tidak memiliki pendapat buruk apalagi sinis terhadap slogan “Right Or Wrong, My Country “.

Bahkan saya tidak setuju cemooh Chesterton sebab kebetulan ibu saya bukan pemabuk maka dengan tegar saya bisa menegaskan bahwa “Drunk or sober, my Mother”.

Mungkin juga saya sudah terlalu lama terbius maha pesona teks maha lagu Indonesia Pusaka maha karya Ismail Marzuki “Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi nan Jaya, Indonesia Sejak Dahulu Kala, Slalu Dipuja-puja Bangsa, Di Sana Tempat Lahir Beta, Dibuai Dibesarkan Bunda, Tempat Berlindung Di Hari Tua, Tempat Akhir Menutup Mata”.

Maka meski dicemooh sebagai oknum patriotik membabibutatuli saya tetap teguh berpegang pada keyakinan bahwa Right Or Wrong, My Country.

Bahkan di usia senja menjelang ajal di Tempat Akhir Menutup Mata, keyakinan saya tentang Right or Wrong, My Country makin membabibutatuli sehingga malah berubah menjadi Wrong or Wrong, My Country. MERDEKA!

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/03/053000165/kelirumologi-right-or-wrong-my-country-

Terkini Lainnya

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke