Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Depresi Bisa Menyebabkan Seseorang Meninggal Dunia?

Kompas.com - 21/07/2022, 18:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang bocah kelas V SD di Tasikmalaya dipaksa teman-temannya bersetubuh dengan kucing kemudian direkam menggunakan ponsel.

Diberitakan Kompas.com, Rabu (20/7/2022), akibat rekaman tersebar, korban menjadi depresi dan tidak mau makan dan minum hingga kemudian meninggal dunia saat dalam perawatan di rumah sakit pada 18 Juli 2022.

Baca juga: 8 Fakta Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes, Suami Menganggur, Depresi hingga Ingin Selamatkan Anak

Lantas, apakah depresi bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia?

Penjelasan psikolog

Psikolog anak dari Unika Soegijapranata Semarang Christin Wibhowo membenarkan bahwa depresi bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.

"Iya betul, depresi itu bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia, baik secara langsung maupun tidak langsung," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/7/2022).

Dicontohkannya, depresi yang secara langsung dapat menyebabkan seseorang meninggal dunia, yakni pada kasus bocah SD di Tasikmalaya tersebut.

Menurutnya, anak tersebut mengalami kesedihan yang luar biasa hingga kemudian kondisi tubuhnya melemah.

"Karena dia itu sedih banget, depresi banget, maka kemudian dia tidak makan, tidak minum, mungkin tidak bisa tidur, nah itu langsung dia kemudian bisa sakit, lemah tubuhnya, sampai bisa meninggal dunia," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Depresi, Gejala dan Cara Menanganinya

Anak yang depresi bisa menolak makan dan minum, sehingga berimbas pada menurunnya daya tahan tubuh.Thinkstockphotos.com Anak yang depresi bisa menolak makan dan minum, sehingga berimbas pada menurunnya daya tahan tubuh.

Christin menambahkan, ada juga yang secara tidak langsung.

Artinya, seseorang mengalami depresi yang secara tidak langsung mengenai tubuhnya, bukan karena tidak mau makan atau minum, tetapi berasal dari rasa sakit hati.

"Dia merasa murung, sedih, dan enggak bisa nahan sakit hatinya. Kalau seseorang itu sakit di fisik, dia bisa nahan, tapi kalau sakitnya itu di dalam hati, dia akan sulit untuk menahannya, maka sakitnya di dalam hati itu dia pindahkan ke fisik," katanya.

Sebagai contoh, seseorang tersebut melukai diri sendiri hingga membunuh dirinya sendiri supaya rasa sakitnya keluar.

"Nah, itu depresi bisa membuat seseorang meninggal tapi mungkin enggak langsung karena ada perasaan sedihnya dulu, dia enggak bisa nahan, baru dia melukai diri sendiri," lanjutnya.

Baca juga: Depresi pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganannya

Selanjutnya, dijelaskan Christin, depresi yang memengaruhi seseorang menjadi lemah tubuhnya disebut psikosomatis.

Menurutnya, psikosomatis memiliki hubungan antara kondisi psikis dengan fisik.

"Sehingga kalau kondisi fisik kena gangguan, psikisnya kena. Misalnya ketika seseorang itu flu, fisiknya kena dulu nih, habis flu mungkin emosinya pasti enggak stabil, karena pusing kepalanya makanya dia jadi cepet marah," katanya.

Demikian halnya dengan depresi, yang juga akan membuat fisik seseorang menjadi lemah dan menurunkan imunitas tubuh.

"Bisa meningkatkan penyakit sakit jantung misalnya, daya tahan tubuh atau imunitas menurun, banyak juga yang mengatakan bahwa depresi itu seperti penyakit jantung atau silent killer," pungkasnya.

Baca juga: Saat Jepang Miliki Menteri Kesepian untuk Cegah Depresi dan Bunuh Diri...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com