Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 6,1 Terjadi di Laut Banda, BMKG: Kawasan Rawan Gempa

Kompas.com - 02/02/2022, 07:27 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang wilayah Laut Banda pada Rabu (2/2/2022) pukul 02.25 WIB.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, episenter gempa terletak di laut.

"Pada jarak 28 kilometer arah Timur Laut Maluku Barat Daya, dengan kedalaman 126 kilometer," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (2/2/2022) pagi.

Gempa Laut Banda ini, imbuhnya, merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan batuan pada sistem tunjaman Banda dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Daryono menjelaskan, dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Saumlaki dengan skala intensitas II-III MMI, dengan deskripsi getaran dirasakan seperti ada truk berlalu.

Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Tidak berpotensi tsunami

Daryono menegaskan, gempa di Laut Banda tersebut tidak berpotensi tsunami karena hiposenternya relatif dalam.

"Dengan magnitudo di bawah ambang batas rata-rata magnitudo gempa pembangkit tsunami, sehingga tidak menimbulkan gangguan kolom air laut," katanya lagi.

Selain itu, seluruh peralatan tide gauge untuk monitoring muka laut milik Badan Informasi Geospasial (BIG) di sekitar pusat gempa, seperti di Serwaru, Tutu Kembong, dan Marsela, tidak mencatat adanya kenaikan muka air laut.

Daryono mengatakan, hingga Rabu (2/2/2022) pukul 05.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa susulan.

"Wilayah Laut Banda merupakan kawasan rawan gempa. Sejarah mencatat di wilayah ini sudah beberapa kali terjadi gempa merusak seperti yang pernah terjadi pada 30 September 1899 (M 7,8), 23 Agustus 1936 (M 7,3), dan 1 Februari 1938 (M 8,5)," tandasnya.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Penyebab Gempa Banten Magnitudo 6,6

Imbauan untuk masyarakat

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak panik.

"Masyarakat diimbau tetap tenang, gempa ini tidak berpotensi merusak dan juga tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.

Selain itu, pihaknya juga menekankan masyarakat agar tidak mudah terhasut oleh kabar yang menyesatkan.

"Diimbau tidak percaya berita bohong akan terjadi gempa susulan yang besar dan lain lain," tandasnya.

Baca juga: Erupsi dan Tsunami di Tonga, Apakah Berpengaruh di Indonesia?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com