Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pelaku Usaha, Cek Prosedur Pengajuan Notifikasi Kosmetika di BPOM

Kompas.com - 12/01/2022, 12:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sebelum memasarkan dan menjual produk-produk kosmetika, produsen kosmetika harus mengantongi izin edar dengan mengajukan permohonan notifikasi kosmetika di BPOM terlebih dahulu.

Melansir dari laman Instagram resmi BPOM RI, kosmetika sendiri adalah komoditi yang paling banyak didaftarkan di Badan POM pada tiga tahun terakhir. 

Jumlah produk kosmetika yang sudah teregistrasi sendiri cukup banyak, yaitu sejumlah 215.439 buah.

Untuk mendapatkan izin edar, produsen harus mendaftarkan notofikasi kosmetikanya dengan mengikuti Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pengajuan Notifikasi Kosmetika.

Baca juga: Cara Memilih Kosmetik yang Aman, Salah Satunya dengan Cek BPOM

Prosedur mengajukan notifikasi kosmetika BPOM

Yang bisa mengajukan permohonan notifikasi adalah industri kosmetika yang berada di wilayah Indonesia, yang sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Juga usaha perorangan atau badan usaha yang bergerak di bidang kosmetika, yang melakukan kontrak produksi dengan industri kosmetika yang berada di wilayah Indonesia .

Selain itu, yang bisa mengajukan notifikasi kosmetika adalah importir yang bergerak di bidang kosmetika yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Melansir dari situs bbpompadang.id, permohonan notifikasi kosmetika melalui tiga tahapan.

Tahap pertama adalah pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi produksi yang bisa dilakukan oleh perorangan atau badan usaha.

Baca juga: BPOM Rilis Daftar Kosmetik yang Mengandung Merkuri, Ini Bahayanya!

Persyaratan untuk memperoleh sertifikat produksi kosmetik golongan A adalah menyiapkan rencana produksi kosmetik dan penanggung jawab teknis paling rendah apoteker.

Sedangkan untuk kosmetik golongan B adalah menyiapkan rencana produksi kosmetik dan penanggung jawab teknis paling rendah adalah tenaga teknis kefarmasian.

Tahapan kedua adalah persetujuan denah bangunan industri kosmetik dan sertifikasi CPKB. Dalam tahap ini pemohon mengajukan permohonan denah, melakukan pembayaran berdasar SPB yang diterbitkan dan mengunduh persetujuan terbit.

Tahap ketiga adalah pengajuan notifikasi melalui notifkos.pom.go.id.

Dalam mengajukan notifikasi, siapkan dokumen berupa NPWP, identitas KTP, surat pernyataan bahwa perusahaan tidak terlibat tindak pidana, NIB, sertifikasi CPKB, surat pernyataan hak atas merek, dan izin usaha. 

Baca juga: Membeli Kosmetik secara Online? Begini Prosedur Amannya

Biaya notifikasi kosmetika

Berikut ini biaya notifikasi kosmetika berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2017 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Badan POM:

  • Notifikasi kosmetika yang diproduksi di luar negara ASEAN adalah Rp 1.500.000 per item.
  • Notifikasi kosmetika yang diproduksi di dalam negara ASEAN adalah Rp 500.000 per item.
  • Pemberitahuan produk kombinasi atau kit kosmetika adalah Rp 100.000 per item.
  • Perubahan ukuran dan/atau jenis kemasan kosmetika adalah Rp 100.000 per item.

Selain itu, perubahan industri, importir, atau badan usaha yang melakukan notifikasi kosmetika tanpa perubahan hak untuk mengedarkan atau status kepemilikan biayanya dalah sebesar Rp 100.000 per item.

Dan perubahan alamat industri, importir, atau badan usaha yang melakukan notifikasi kosmetika tanpa perubahan lokasi pabrik adalah Rp 100.000 per item.

Baca juga: Daftar 5 Jenis Vaksin yang Diizinkan BPOM untuk Booster

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Benarkah Taruna TNI Harus Tetap Pakai Seragam Saat Pergi ke Mal dan Bioskop?

Benarkah Taruna TNI Harus Tetap Pakai Seragam Saat Pergi ke Mal dan Bioskop?

Tren
Muncul Pemberitahuan 'Akun Ini Tidak Diizinkan untuk Menggunakan WhatsApp', Begini Cara Mengatasinya

Muncul Pemberitahuan "Akun Ini Tidak Diizinkan untuk Menggunakan WhatsApp", Begini Cara Mengatasinya

Tren
Orang-orang Dekat Jokowi dan Prabowo yang Berpotensi Maju Pilkada 2024, Siapa Saja Mereka?

Orang-orang Dekat Jokowi dan Prabowo yang Berpotensi Maju Pilkada 2024, Siapa Saja Mereka?

Tren
Madu atau Sirup Maple, Manakah yang Lebih Menyehatkan?

Madu atau Sirup Maple, Manakah yang Lebih Menyehatkan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com