Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kepastian Pemberangkatan Jemaah Haji 2021...

Kompas.com - 20/05/2021, 13:32 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menyatakan bahwa ibadah haji 2021 akan kembali digelar dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.

Bagaimana dengan Indonesia, apakah ada pemberangkatan jemaah haji pada ibadah haji 2021?

Saat dikonfirmasi, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi, mengatakan, hingga harini belum ada kepastian mengenai kapan pemberangkatan haji akan dimulai kembali.

“Sementara ini, kami terus mengikuti perkembangan. Kami terus menunggu dari Saudi,” ujar Khorizi dihubungi Kompas.com, Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Arab Saudi Akan Gelar Lagi Ibadah Haji 2021, Berikut Peraturannya

Dengan belum adanya kepastian soal ini, maka jemaah calon haji yang seharusnya mendapatkan jadwal keberangkatan tahun ini belum bisa melakukan pengecekan di laman Kemenag.

Nantinya, penentuan keberangkatan jemaah menggunakan sistem proporsional. Mereka yang daftar lebih dulu akan berangkat duluan, sedangkan yang daftar belakangan akan berangkat berikutnya.

Akan tetapi, hal ini lagi-lagi menunggu dan menyesuaikan aturan dari Pemerintah Arab Saudi. 

“Kecuali Arab Saudi memberlakukan batas usia dan lain sebagainya, maka kita akan mengikuti seluruh regulasi yang diatur,” kata Khoirizi.

Sambil menunggu kepastian dari Pemerintah Arab Saudi, Kementerian Agama mengimbau agar calon jemaah menjaga istitoahnya. 

“Dimohon kepada jemaah untuk terus menjaga istitoahnya mulai dari istitoah ibadah, perjalanan, dan khususnya istitoah kesehatan mengingat hari ini pandemi Covid-19 masih terus mengancam kita semua, bahkan dengan munculnya varian-varian baru ditenggah tenggah kita,” ujar dia.

Baca juga: Bagaimana soal Ibadah Haji 2021? Ini Jawaban Kemenag

Ia berharap, para jemaah bisa menerima apa pun keputusan yang diambil baik oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi maupun Pemerintah Indonesia.

Apa pun keputusannya, merupakan yang terbaik bagi jemaah.

Khoirizi memastikan, keputusan yang diambil pemerintah kedua negara akan mengedepankan kesehatan dan keselamatan jemaah calon haji. 

Tahun lalu, Arab Saudi menyelenggarakan ibadah haji dengan jumlah jemaah terbatas yang bermukim di negara itu.

Saat itu ada lebih dari 18.490 pekerja yang direkrut untuk mengimplementasikan penyelenggaraan ibadah haji dan memberikan layanan terbaiknya bagi jemaah.

Dalam pelaksanaannya, ada 28 pusat layanan baru lengkap dengan protokol kesehatan yang ada di sekitar Masjidil Haram.

Lebih dari 13.500 staf kebersihan dengan peralatan terbaru juga dipekerjakan selama 24 jam di seluruh kota dan tempat-tempat suci.

Pekerja juga menggunakan 54.000 liter desinfektan ramah lingkungan.

Pihak keamanan juga membuat jalur pembatas di sekeliling Ka’bah dan antara Bukit Safa dan Marwah.

Baca juga: Jemaah Haji 2021 Wajib Divaksin Covid-19, Ini Penjelasan Kemenag RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com