Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Global 28 Januari 2021: 101 Juta Kasus, 2,1 Juta Orang Meninggal | Program Vaksinasi Covid-19 di Myanmar

Kompas.com - 28/01/2021, 11:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona masih berlangsung. Sejauh ini, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia masih menunjukkan adanya peningkatan.

Hingga Kamis (28/1/2021) pagi, jumlah kasus virus corona, melansir data dari Worldometers, adalah sebanyak 101.402.428 kasus, dengan jumlah yang meninggal sebanyak 2.182.232 orang.

Sementara itu, pasien atau orang yang dikabarkan pulih sebanyak 73.298.563.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Berikut ini 10 negara dengan kasus terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 26.163.644 kasus, 439.487 meninggal dunia, dan 15.942.594 sembuh
  2. India: 10.702.031 kasus, 153.885 meninggal dunia, dan 10.372.818 sembuh
  3. Brasil: 9.000.485 kasus, 220.237 meninggal dunia, dan 7.798.655 sembuh
  4. Rusia: 3.774.672 kasus, 71.076 meninggal dunia, dan 3.202.483 sembuh
  5. Inggris: 3.715.054 kasus, 101.887 meningga dunia, dan 1.673.936 sembuh
  6. Perancis: 3.106.859 kasus, 74.456 meninggal dunia, dan 220.570 sembuh
  7. Spanyol: 2.774.014 kasus, 57.291 meninggal dunia
  8. Italia: 2.501.147 kasus, 86.889 meninggal dunia, 1.936.289 sembuh
  9. Turki: 2.449.839 kasus, 25.476 meninggal dunia, dan 2.331.314 sembuh
  10. Jerman: 2.179.679 kasus, 55.358 meninggal dunia, dan 1.866.000 sembuh

Baca juga: Tembus Lebih dari 1 Juta Kasus Covid-19, Indonesia Masuk 20 Besar di Dunia?

Berikut ini sejumlah perkembangan terkait virus corona di seluruh dunia:

1. Amerika Serikat

Setelah Presiden Biden menjabat, Amerika Serikat kini memutuskan untuk bergabung kembali dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

AS juga akan bergabung dengan program vaksin virus corona internasional.

Meski demikian, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS Dr Anthony Fauci pada Rabu (27/1/2021) mengatakan, hal ini bukan berarti Amerika memberikan dosis vaksin untuk rakyatnya kepada WHO.

“Ketika kami mengatakan kami bergabung dengan COVAX, kami tidak mengatakan kami memberi mereka alokasi yang merupakan alokasi kami,” kata Fauci, dikutip dari CNN, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Obesitas, Covid-19, dan Meningkatnya Risiko Kematian...

Ia menambahkan AS akan membantu negara yang tak mampu membeli vaksin dengan menyediakan sumber dana untuk pengembangan vaksin dari perusahaan lain ataupun perusahaan di bawahnya untuk dapat memberikan dosis vaksin.

Serta, jika nantinya AS telah memiliki vaksin berlebih maka mungkin negara itu akan menyumbangkan beberapa dosis.

“Jadi pastikan saja bahwa publik Amerika tidak menafsirkan bahwa kami akan mengambil vaksin yang telah siap untuk pergi ke New York dan Chicago dan memberikannya kepada orang lain. Bukan itu yang kami bicarakan, ”kata Fauci.

Saat ini AS telah memberikan lebih dari 24,6 juta dosis vaksin kepada masyarakatnya.

Baca juga: WHO Rencanakan Persetujuan Beberapa Vaksin Covid-19, Apa Saja?

2. Inggris

Sektor perjalanan Inggris bereaksi terhadap pedoman karantina baru yang dikeluarkan pemerintah.

Mereka mengharapkan dukungan pemerintah untuk memberikan dukungan lebih banyak agar bisa bertahan hidup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com