Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi untuk 181,5 Juta Orang Akan Dilakukan dalam 15 Bulan, Bagaimana Prosesnya?

Kompas.com - 03/01/2021, 14:53 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menargetkan dapat melakukan vaksinasi Covid-19 untuk 181,5 juta warga dalam 15 bulan. 

Proses vaksinasi itu akan dilakukan dalam dua tahap, dimulai sejak Januari 2021 hingga Maret 2022 mendatang. 

Hal itu seperti diungkapkan Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tramidzi dalam konferensi pers Update Perkembangan Vaksin Covid-19 lewat Zoom Meeting pada Minggu (3/1/2021).

"Indonesia membutuhkan waktu 15 bulan untuk vaksinasi Covid-19 yang akan dimulai bulan Januari 2021-Maret 2022," ujar Nadia. 

Baca juga: 40,2 Juta Orang Akan Terima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama, Ini Rinciannya

181,5 juta dalam 15 bulan

Pihaknya meyakinkan, dalam waktu 15 bulan itu, akan ada sebanyak 181,5 juta orang yang akan divaksinasi Covid-19.

Jumlah 181,5 juta tersebut setara dengan 70 persen populasi yang diharapkan dapat memicu kekebalan kelompok atau herd immunity. 

"Kita cukup optimistis dalam 15 bulan, karena sudah ada penandatanganan dengan AstraZeneca dan Novavax. Sehingga kita akan memenuhi kebutuhan vaksin ini tersedia sesuai kebutuhan kita," kata Nadia.

Menurut Nadia, untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dalam waktu 15 bulan, sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana sudah disiapkan. 

Fasilitas vaksinasi

Disebutkan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki sebanyak 13.000 puskesmas, dengan hampir 2.500 rumah sakit, serta didukung dengan 49 kantor kesehatan pelabuhan.

Selain itu Indonesia juga akan mengerahkan 30.000 vaksinator yang siap memberikan vaksin.

Baca juga: Buka pedulilindungi.id untuk Cek Status Penerima Vaksin Covid-19

Adapun pelaksanaannya akan lakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama dilaksanakan bagi para tenaga kesehatan.

"Sehingga kami cukup yakin untuk bisa menyelesaikan vaksinasi ini. SDM dan sarana prasarana sudah siap," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan bahwa jumlah vaksin dari Sinovac yang sudah diterima Indonesia adalah 3 juta dosis.

"Saat ini seluruh vaksin tersebut disimpan dalam tempat penyimpanan khusus di fasilitas penyimpanan BioFarma dengan suhu sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi vaksinnya," kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Biofarma Bambang Herianto. 

Vaksin Covid-19

Agar bisa digunakan, vaksin corona Sinovac itu akan dijaga tetap pada suhu 2-8 derajat celcius.

Selain itu pengujian mutu sudah dilakukan oleh Biofarma maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Viral Informasi Vaksin Sinovac untuk Kelinci Percobaan dan Mengandung Bahan Tak Halal, Simak Tanggapan Bio Farma

Pihaknya juga menegaskan bahwa vaksin akan digunakan setelah mendapat izin dari BPOM.

"Vaksin hanya akan digunakan untuk program vaksinasi setelah ada persetujuan penggunaan darurat yang dikeluarkan oleh Badan POM dan bukan sebagai vaksin untuk uji klinis," tegasnya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Tren
Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Tren
Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Tren
Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Tren
Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Tren
Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Tren
Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Tren
Cara Download Aplikasi IKD untuk Mendapatkan KTP Digital

Cara Download Aplikasi IKD untuk Mendapatkan KTP Digital

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com