Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update 27 Zona Merah Covid-19 di Indonesia, DIY Masuk Daftar, Jateng Terbanyak

Kompas.com - 11/11/2020, 06:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minggu ini zona merah (daerah berisiko tinggi) di Indonesia mencapai 27 kota/kabupaten. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan minggu lalu.

Dikutip Kompas.com 6 November 2020, jumlah daerah zona merah di Indonesia sebelumnya adalah 19 kabupaten/kota.

Data tersebut diambil berdasarkan Peta Risiko yang dibuat oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 1 November 2020.

Sementara itu terdapat 7 daerah yang berstatus zona merah selama 3 minggu berturut-turut.

Hal itu berdasarkan dari data Peta Risiko pada 18 Oktober, 25 Oktober, dan 1 November 2020.

Adapun ketujuh daerah itu adalah Bireuen (Aceh), Kota Padang (Sumatera Barat), Kota Pekanbaru (Riau), Kota Bandar Lampung (Lampung), Pati (Jawa Tengah), Kota Kendari (Sulawesi Tenggara), dan Manokwari (Papua Barat).

Baca juga: Ramai Massa Jemput Rizieq Shihab di Bandara, Epidemiolog: Sangat Mungkin Terjadi Kasus

Setiap minggunya data terkait risiko per daerah di-update dalam laman resmi pemerintah yaitu https://covid19.go.id/peta-risiko.

Menurut data terbaru, yaitu pada 8 November 2020, jumlah zona merah di Indonesia adalah 27 daerah/kabupaten. Sedangkan untuk zona hijau (tidak ada kasus dan tidak terdampak) 20 kota/kabupaten.

Sementara daerah yang berstatus zona oranye atau risiko sedang menjadi yang paling banyak, yaitu jumlahnya 370 kota/kabupaten. Sedangkan yang berisiko rendah ada 97 kota/kabupaten.

Berikut ini update 27 zona merah per 8 November 2020:

Sumatera Utara:

1. Kota Gunungsitoli

Sumatera Barat:

2. Kota Padang
3. Tanah Datar

Riau:

4. Bengkalis

Bengkulu:

5. Kota Bengkulu

Lampung:

6. Kota Bandar Lampung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com