KOMPAS.com - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di India dilaporkan telah mencapai 7.053.806 kasus pada Minggu (11/10/2020).
Total kasus tersebut didapat setelah Kementerian Kesehatan India mencatat tambahan 74.383 kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir.
Dilansir dari AP News, Minggu (11/10/2020) India diprediksi akan melampaui Amerika Serikat sebagai negara dengan jumlah kasus tertinggi dalam beberapa pekan mendatang.
Saat ini, Amerika Serikat mencatat total 7.945.505 kasus konfirmasi positif Covid-19.
India juga mencatat tambahan 918 kasus kematian, sehingga total korban meninggal akibat Covid-19 kini mencapai 108.334 orang.
Sementara dari total jumlah infeksi tersebut, sebanyak 6.077.976 pasien dinyatakan sembuh dari infeksi virus.
“Kami mampu menjaga kurva naik dengan lambat, tapi saya setuju bahwa kami belum bisa menurunkannya secara agresif," kata Dr. Randeep Guleria, pakar kesehatan pemerintah.
"Masalahnya, hal itu terkait dengan kepadatan penduduk, keragaman negara dan tantangan sosial ekonomi di negara kami,” katanya melanjutkan.
Baca juga: Angka Kematian di India Akibat Corona Tembus 100.000
????#CoronaVirusUpdates:
????#COVID19 India Tracker
(As on 11 October, 2020, 08:00 AM)??Confirmed cases: 70,53,806
— #IndiaFightsCorona (@COVIDNewsByMIB) October 11, 2020
??Recovered: 60,77,976 (86.2%)????
??Active cases: 8,67,496(12.3%)
??Deaths: 1,08,334 (1.5%)#IndiaFightsCorona#Unite2FightCorona#IndiaWillWin pic.twitter.com/9VuB9uuUba
Guleria mengatakan, sejauh ini jumlah korban meninggal karena Covid-19 di Asia Selatan dan Asia Tenggara relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Namun, beberapa ahli lain mengatakan, laporan jumlah korban meninggal di India mungkin tidak dapat diandalkan karena pelaporan yang buruk dan sumber daya kesehatan serta tes yang tidak memadai.
Di sisi lain, sumber daya kesehatan India yang terbatas kini terbebani dengan penyebaran virus yang telah merata ke seluruh negeri, termasuk pedesaan.
Hampir 600 juta orang India tinggal di daerah pedesaan, dan dengan virus yang menyerang pedalaman India yang luas, para ahli khawatir bahwa rumah sakit akan kewalahan.
Permasalahan semakin bertambah, karena masyarakat mulai mengabaikan anjuran pemerintah dan pakar kesehatan untuk mencegah penularan semakin meluas.
Dr. S.P. Kalantri, direktur rumah sakit di desa Sevagram, Maharashtra, mengatakan bahwa orang-orang di desanya telah berhenti memakai masker, menjaga jarak atau mencuci tangan secara teratur.
Baca juga: Saat Eropa Tak Siap Menghadapi Gelombang Kedua Pandemi Corona...
Di awal Oktober, India mencatat rata-rata penambahan kasus harian sebanyak 70.000 kasus. Namun, angka tersebut diprediksi akan mengalami peningkatan.