KOMPAS.com - Saat hujan turun, sebagian orang mungkin akan menyukai bau yang ditimbulkannya.
Aroma saat hujan atau petrichor, pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Isabel Joy Bear dan Roderick G. Thomas dalam artikel yang berjudul Nature of Argillaceous Odour pada 1964.
Melansir nationalgeographic, kata ini berasal dari Yunani, terdiri dari petros berarti batu dan ichor yang berarti cairan yang mengalir di pembuluh darah para dewa.
Baca juga: Mencairnya Es di Greenland dan Risiko Banjir Tahunan...
Menurut para peneliti, aroma hujan sangat menarik setelah cuaca kering yang panjang, terdapat peran zat kimiawi terlibat di sana.
Aroma khas yang bersatu antara air hujan tanah diproduksi oleh mikroba.
Saat mencium aroma tanah basah, ini berasal dari molekul yang diproduksi bakteri tertentu.
Molekulnya yaitu geosmin, diproduksi oleh Streptomyces yang hidup dalam tanah yang sehat dan kerap digunakan untuk membuat antibiotik komersial.
Baca juga: 7 Cara Tetap Sehat Saat Musim Hujan