Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun

Kompas.com - 03/10/2020, 20:56 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat hujan turun, sebagian orang mungkin akan menyukai bau yang ditimbulkannya.

Aroma saat hujan atau petrichor, pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Isabel Joy Bear dan Roderick G. Thomas dalam artikel yang berjudul Nature of Argillaceous Odour pada 1964.

Melansir nationalgeographic, kata ini berasal dari Yunani, terdiri dari petros berarti batu dan ichor yang berarti cairan yang mengalir di pembuluh darah para dewa.

Baca juga: Mencairnya Es di Greenland dan Risiko Banjir Tahunan...

Menurut para peneliti, aroma hujan sangat menarik setelah cuaca kering yang panjang, terdapat peran zat kimiawi terlibat di sana.

Aroma khas yang bersatu antara air hujan tanah diproduksi oleh mikroba.

Saat mencium aroma tanah basah, ini berasal dari molekul yang diproduksi bakteri tertentu.

Molekulnya yaitu geosmin, diproduksi oleh Streptomyces yang hidup dalam tanah yang sehat dan kerap digunakan untuk membuat antibiotik komersial.

Baca juga: 7 Cara Tetap Sehat Saat Musim Hujan

Proses

Cara memperbaiki atap rumah bocor saat musim hujan.charliesroadtofame.wordpress.com Cara memperbaiki atap rumah bocor saat musim hujan.

Lebih lanjut, tetesan air hujan yang jatuh ke tanah melepaskan geosmin ke udara, membuat jumlahnya berlimpah saat hujan.

Penelitian juga menunjukkan, geosmin ada kaitannya dengan terpene, sumber wangi dari beberapa tumbuhan.

Ketua penelitian di Kew Royal Botanic Gardens, Profesor Philip Stevenson, hujan bisa memunculkan aroma terpene.

Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2020 Berakhir dan Musim Penghujan di Indonesia Dimulai?

"Seringkali, bahan kimia dari tumbuhan yang menimbulkan aroma diproduksi di daun. Hujan yang turun kemudian melepaskan senyawa ini. Ibaratnya seperti ketika membelah tanaman kering menjadi dua. Wangi aslinya pasti akan tercium lebih kuat," ujar Stevenson.

Sementara dituliskan BBC, Isabel Bear dan R.G Thomas, para peneliti yang pertama kali menamai aroma petrichor, menemukan bahwa pada awal 1960-an, aroma ini ditangkap untuk dijual di Uttar Pradesh, India.

Kini, geosmin semakin umum digunakan sebagai bahan pembuatan parfum.

Baca juga: Kapan Indonesia Memasuki Musim Hujan?

Suara hujan

Diberitakan sebelumnya, terdapat jenis-jenis bebunyian yang dapat membuat seseorang segera memberikan perhatian atau tidak.

Hal ini termasuk bunyi hujan yang membuat kondisi semakin rileks, karena bunyi ini tak memberikan ancaman kepada seseorang dan menenangkan.

Meski menimbulkan suara berisik, bunyi huhan dapat mempengaruhi kerja otak dalam memerintah tubuh.

Baca juga: Benarkah Swab Test Bisa Merusak Otak? Simak Penjelasan Dokter

Suara bunyi hujan tidak berlangsung dalam interval yang terlalu mencolok.

Bunyinya cenderung stabil dan tidak terlalu berubah-ubah.

Seperti bunyi ombak, angin, dan sebagainya.

Meskipun terkadang tinggi rendahnya volume berubah-ubah, tapi perubahannya tak terlalu signifikan.

Baca juga: Hujan di Saat Musim Kemarau, Mengapa Bisa Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com