Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Corona Klaster Kantor Bermunculan, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Kompas.com - 26/07/2020, 14:03 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Klaster perkantoran menjadi salah satu yang banyak menyumbang kasus positif terkait penularan virus corona di Indonesia. 

Sebelumnya perkantoran mulai dibuka sejak pemerintah memberlakukan adaptasi kebiasaan baru atau new normal di awal bulan Juni.

Akan tetapi, kebijakan tersebut salah satunya memicu adanya klaster perkantoran. Salah satunya yang ada di Semarang.

Dilansir Kompas.com, Selasa (14/7/2020), klaster terbesar kedua di Indonesia adalah 3 perusahaan di Semarang, yaitu industri garmen, BUMN, dan migas.

Hingga saat ini sudah ada lebih dari 300 orang tertular Covid-19 dari klaster itu. Sebanyak 99 persen dari kasus yang terjadi di klaster itu berstatus OTG.

Tak hanya di Semarang, klaster perkantoran juga muncul di DKI Jakarta. 

Mengutip Antaranews, Sabtu (25/7/2020), Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengonfirmasi adanya penyebaran virus corona di perkantoran.

Sejumlah perkantoran baik swasta ataupun milik pemerintah melaporkan adanya kasus paparan Covid-19.

Meski demikian, Widyastuti belum merinci keseluruhan data perkantoran yang memiliki kasus Covid-19.

Beberapa yang disebutkan antara lain pemerintah pusat, pemprov DKI Jakarta, kementerian, lembaga, kantor swasta, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Baca juga: Protokol VDJ untuk Mengurangi Risiko Penularan Corona, Apa Itu?

Banyak sebab

Epidemiolog dari Universitas Griffith Dicky Budiman melihat klaster kantor mulai bermunculan di Indonesia. Kondisi tersebut menurutnya patut mendapatkan perhatian banyak pihak. 

Di sisi lain menurut Dicky, penularan di kantor bisa terjadi tidak hanya karena sirkulasi udara di dalam kantor yangburuk.

Saat WHO mengumumkan bahwa virus corona dapat menular lewat udara, perkantoran menjadi salah satu tempat yang harus diwaspadai. Tapi tak hanya itu.

"Potensi penularan Covid-19 dipengaruhi banyak faktor. Indoor hanyalah salah satunya," kata Dicky pada Kompas.com, Minggu (26/7/2020).

Dia menjelaskan, penularan bisa terjadi karena faktor kepadatan di dalam kantor. Yaitu saat banyak orang berada dalam satu ruangan dan mereka berdekatan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com