Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disorot Dunia, Ini Cerita dari Swedia Hadapi Pandemi Corona

Kompas.com - 11/07/2020, 12:47 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak awal respons Swedia terhadap pandemi virus corona baru telah menjadi perhatian dunia. 

Berbeda dengan sebagian besar negara di dunia, pemerintah Swedia membiarkan kegiatan berjalan normal di wilayahnya. 

Apa yang dilakukan oleh Swedia secara tidak langsung membuat dunia mampu mengamati tentang bagaimana kondisi pandemi ketika pemerintah mengizinkan kegiatan dilakukan secara bebas atau tanpa pembatasan.

"Mereka benar-benar tidak memperoleh apa-apa. Mereka juga tidak memperoleh keuntungan ekonomi," kata Jacob F. Kirkegaard dari Peterson Institute for International Economics sebagaimana dikutip The New York Times, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Pengusaha Swedia Bantu Gairahkan Ekonomi Jabar

Asumsi pemulihan ekonomi

Di Amerika Serikat, di mana virus menyebar dengan cepat, Presiden Donald Trump bersikeras menghindari dilakukannya penguncian (lockdown) atau mencabut kebijakan tersebut sebelum waktunya.

Adapun alasannya adalah untuk mendorong pemulihan kondisi ekonomi dan memungkinkan orang-orang kembali bekerja. 

Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson membuka kembali pub dan restoran pada akhir pekan lalu dalam upaya untuk memulihkan kondisi ekonomi seperti sedia kala.

Dari kebijakan-kebijakan tersebut, secara implisit terlihat bahwa pemerintah berusaha menjaga keseimbangan ekonomi dengan risiko kesehatan yang dipertaruhkan.

Namun, apa hasil yang diperoleh dari pelonggaran atau tidak adanya pembatasan di tengah pandemi?

Baca juga: Setelah 34 Tahun, Pembunuh PM Swedia Olof Palme Terkuak

Dampak tidak ketatnya pembatasan

Swedia menunjukkan bahwa terjadi lebih banyak kematian dengan kerugian ekonomi yang kurang lebih sama dengan negara yang melakukan pembatasan.

Kegagalan untuk menjaga jarak fisik atau aturan social distancing dapat mengorbankan kehidupan dan pekerjaan dalam waktu yang sama.

Saat kasus Covid-19 mulai muncul, pemerintah Swedia mengizinkan restoran, toko, taman bermain, hingga sebagian besar sekolah tetap buka. 

Kebijakan tersebut berbanding terbalik dengan negara seperti Denmark dan Norwegia yang memilih melakukan pembatasan aktivitas masyarakat secara ketat.

Hingga kini, lebih dari 5.000 kematian telah terjadi akibat virus corona di Swedia

Jika dibandingkan dengan AS, jumlah tersebut mungkin jauh lebih sedikit. Akan tetapi, Swedia hanya memiliki populasi sebanyak 10 juta orang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com