Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Terkini Vaksin Virus Corona: Indonesia, China, hingga India

Kompas.com - 04/07/2020, 15:38 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kasus virus corona di dunia terus meningkat. Hingga Sabtu (4/7/2020), berdasarkan data Worldometers, tercatat ada 11,1 juta kasus Covid-19.

Sebanyak 529.197 orang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona, dan 6,3 juta orang sembuh.

Upaya penemuan vaksin untuk di berbagai negara terus dilakukan. Di beberapa negara, penelitian vaksin virus corona menunjukkan perkembangan positif dan mulai diujikan kepada manusia.

Setidaknya, ada 13 vaksin dalam tahap uji klinis untuk saat ini yakni 5 di China, 3 di Amerika Serikat, 2 di Inggris, dan masing-masing 2 di Australia, Jerman, dan Rusia.

Indonesia juga tengah mengembangkan pembuatan vaksin virus corona.

Indonesia

Indonesia tak tinggal diam dalam upaya pembuatan vaksin.

Melansir pemberitaan Kompas.com, Kamis (2/7/2020), Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi, Ali Ghufron Mukti memprediksi vaksin lokal akan diproduksi massal dan tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021.

Adapun beberapa lembaga yang yang mulai mengembangkan formulasi adalah Bio Farma, Kalbe Farma hingga Eijkman.

Prooses preclinical trial baru akan dimulai pada akhir 2020.

Sementara itu, vaksin Covid-19 yang dikembangkan BUMN PT Kalbe Farma Tbk bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan , Genexine INC.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, proses uji klinis fase pertama telah dimulai pada Juni 2020 di Korea Selatan.

Sedangkan uji klinis fase kedua akan digelar di Indonesia pada Agustus mendatang.

Baca juga: Harga Vaksin Corona Diperkirakan Rp 75.000 Per Orang, Kapan Siap?

Jerman-AS

Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19Shutterstock Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19
Proyek gabungan perusahaan farmasi BioNTech Jerman dan Pfizer AS menunjukkan perkembangan positif.

Vaksin ini telah diujicobakan kepada manusia. Percobaan dilakukan terhadap 45 orang berusia 18 tahun hingga 55 tahun.

"Data awal dari uji coba fase 1 dan 2 bertujuan untuk menunjukkan bahwa vaksin BNT162b1 tidak beracun dan memicu respons sistem kekebalan tubuh yang dapat mempersiapkan tubuh melawan virus," kata CEO BioNTech, Ugur Sahin, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (2/7/2020).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com