KOMPAS.com - Penemuan vaksin virus corona jenis baru terus dilakukan oleh para peneliti.
Pfizer, salah satu dari sejumlah perusahaan yang berlomba mengembangkan vaksin, melaporkan data baru yang menjanjikan dari tahap awal uji coba pada Rabu (1/7/2020).
Pengembang vaksin di Pfizer, Phil Dormitzer mengatakan, data baru dari vaksin perusahaannya sangat menarik.
"Apa yang kami sajikan hari ini adalah data sementara awal dari uji coba Amerika Serikat untuk kandidat vaksin pertama," kata Dormitzer seperti dikutip dari ABC News.
Ia mengungkapkan, kandidat vaksin pertama yaitu memperoleh tingkat antibodi untuk menetralisir virus yang setara atau lebih baik dari apa yang diperlihatkan penderita Covid-19.
"Ini merupakan pekerjaan yang luar biasa dan sekarang ada banyak kebanggaan untuk melihat hasilnya yang mulai maju," kata dia.
Dormitzer mengatakan, pihaknya akan bergerak lebih cepat tetapi bukan berarti mengambil jalan pintas dengan menurunkan standar keselamatan.
Baca juga: Disetujui, India Akan Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia
Ia menyebutkan, Pfizer akan melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan para kandidat vaksin aman.
"Jika ini berhasil dan diluncurkan dalam skala yang kami harapkan, kami dapat mencegah sejumlah besar kerusakan terjadi," ujar dia.
Ia meyakinkan bahwa vaksin tersebut masih berada dalam jalur untuk memenuhi tujuan memproduksi 100 juta dosis pada akhir tahun dan 1,2 miliar dosis lain pada 2021.
"Tujuan yang kami tetapkan adalah mendistribusikan jutaan dosis vaksin pada tahun 2020 dan melaksanakannya, tentu saja, berarti semuanya harus berjalan dengan baik," ujar Dormitzer.
Meski telah direncanakan, pihaknya tetap membutuhkan persetujuan regulator.
Saat ini, uji coba berlanjut dan perusahaan juga melacak evolusi virus dengan cermat untuk mengurangi kemungkinan mutasi yang berpotensi mengurangi dampak vaksin.
"Anda memang melihat beberapa mutasi pada virus. Tetapi untungnya kami belum melihat indikasi mutasi yang akan mengurangi kemanjuran vaksin," kata dia.
Baca juga: Uji Klinis Vaksin Corona dari Jerman dan AS Tunjukkan Hasil Positif