Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari PM Kanada hingga Menteri Australia, Deretan Pejabat Terdampak Virus Corona

Kompas.com - 14/03/2020, 07:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona hingga saat ini telah menyebar ke lebih dari 120 negara dan menginfeksi 135.382 orang di seluruh dunia.

Mereka yang menjadi korbannya tidak hanya warga biasa, namun juga petugas medis, aktor, atlet, hingga pejabat penting negara.

Terbaru, pejabat yang terdampak virus ini adalah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Menteri Dalam Negeri Australia Petter Dutton.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau

Meskipun tidak menunjukkan gejala, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau akan menjalani isolasi mandiri di kediamannya selama 14 hari. Isolasi itu sebagai tindakan pencegahan dari virus corona.

Melansir South China Morning Post, Trudeau harus dikarantina sebagaimana protokol dalam penangan pandemi Covid-19 dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) setelah istrinya, Sophie Grégoire diketahui positif terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Namun, Trudeau tidak akan menjalani tes atau uji kesehatan tertentu karena tidak menunjukkan gejala apapun.

Baca juga: Ketika Amerika Serikat Kewalahan Hadapi Serangan Virus Corona

Selama masa karantina, Trudeau tetap beraktivitas sebagai perdana menteri sebagaimana biasanya. Mulai dari briefing, panggilan telepon, dan pertemuan virtual.

Tidak hanya itu, Trudeau juga tetap mengikuti kegiatan seperti diskusi bersama pemimpin dunia lainnya dan dengan anggota kabinet yang dipimpinnya.

Istrinya, Grégoire, saat ini kondisinya dilaporkan membaik setelah mengikuti seluruh rekomendasi penanganan yang disarankan. Disebutkan, gejala yang ditunjukkan oleh Grégoire tergolong sedang dan tidak berat.

Keterangan itu disebutkan oleh staf kantornya dalam sebuat pernyataan.

Menteri Urusan Dalam Negeri Australia Petter Dutton

Sementara itu, pejabat lain yang terkena dampak virus corona adalah Menteri Urusan Dalam Negeri Australia, Petter Dutton. Dia bahkan telah dikonfirmasi terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Dalam pernyataannya, Dutton menyebut telah terkonfirmasi positif virus corona setelah bangun tidur dengan suhu badan tinggi dan sakit tenggorokan.

Juru bicaranya menyebut Dutton baru saja melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Scott Morrison dan anggota kabinet lain selama beberapa jam di Sydney, Selasa (10/3/2020).

Pekan lalu, Dutton berada di Washington dan bertemu Jaksa Agung AS, William Barr dan anak perempuan Donald Trump, Ivanka.

Baca juga: Lockdown Italia, Ini Imbauan Kemenlu untuk WNI dan Kontak yang Bisa Dihubungi

Tidak hanya Trudeau dan Dutton, sebelumnya sejumlah pejabat negara dari berbagai negara juga diketahui turut terinfeksi virus ini.

Di antaranya Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries, Kepala Staf Militer Italia Salvatore Farina, Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar, Menteri Perindustrian Iran Reza Rahmani dan Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi.

Selain itu, ada juga Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Mohammad Mirmohammad, Penasihat Menteri Luar Negeri Iran Hossein Sheikholeslam, dan Menteri Kebudayaan Perancis Franck Riester yang dilaporkan positif virus corona. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com