Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Temuan Radioaktif Caesium-137 di Tangsel, Ini Analisis Ahli UGM

Kompas.com - 17/02/2020, 05:50 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Material radioaktif jenis Caesium-137 ditemukan di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan (Tangsel), baru-baru ini.

Kemunculan radiasi dari zat radioaktif ini bermula dari uji fungsi Bapeten dengan target area meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, serta Stasiun KA Serpong pada 30 dan 31 Januari 2020.

Secara umum, nilai paparan radiasi lingkungan pada daerah pemantauan menunjukkan nilai normal (paparan latar).

Namun, pada saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangsel, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli Blok J.

Baca juga: Tak Perlu Bahan Kimia, Ini 5 Jenis Obat Batuk Alami yang Mudah Ditemui

Lantas apa itu Caesium 137?

Dosen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Budhie Wijatna mengatakan, Caesium-137 merupakan satu unsur yang bersifat radioaktif.

Menurut dia, Caesium dihasilkan dari produk visi dari reaktor nuklir yang ada di Serpong.

"Biasanya Caesium itu dihasilkan dari produk visi dari reaktor nuklir yang ada di Serpong itu. Kalaupun ada di alam, itu relatif kecil dan itu sebagai radiasi background dari unsur primordial untuk Uranium-238," kata Agus kepada Kompas.com, Minggu (16/2/2020).

Agus mengaku bingung bagaimana Caesium itu bisa bertebaran di perumahan. Sebab, Bapeten selalu melakukan pengecekan secara periodik di sekitar sektor.

Selain itu, reaktor nuklir secara periodik juga diinspeksi oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Dengan demikian, jika terjadi kebocoran, tentu hal itu bisa terdeteksi oleh Bapeten.

Oleh karena itu, menurut Agus, sangat kecil kemungkinan bahwa Caesium tersebut berasal dari kebocoran reaktor.

"Karena reaktor nuklir secara periodik juga diinspeksi oleh Badan Tenaga Atom Internasional. Begitu ada kebocoran, pasti sudah diketahui sejak dulu," jelasnya.

Baca juga: Virus Corona, SARS, dan MERS, Manakah yang Paling Berbahaya?

Bahaya Caesium-137

Hal yang menjadikannya berbahaya adalah umur paruhnya 30 tahun. Agus menjelaskan, umur paruh merupakan umur yang menyebabkan tingkat kontaminasinya akan menurun menjadi separuh.

"Jadi proses gradasi tingkat bahayanya akan menurun separuhnya setelah 30 tahun. Kalau sekarang terukur 100 mikrosievert, maka dia akan menjadi 50 mikrosievert setelah 30 tahun yang akan datang," kata Agus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com