Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puji China Tangani Virus Corona, Netralitas WHO Dipertanyakan

Kompas.com - 16/02/2020, 19:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan pujiannya kepada China atas upaya-upaya dalam menghadapi wabah virus corona.

"Kami mengapresiasi keseriusan China dalam mengatasi wabah ini, terutama komitmen dari para pemimpin dan transparansi yang ditunjukkan," kata Tedros sebagaimana dikutip dalam sejumlah media China.

Melansir CNN, pujian WHO atas tindakan China dalam menangani wabah memunculkan sejumlah pertanyaan tentang hubungan kedua entitas tersebut.

Sebab, selama ini WHO mengandalkan dana dan kerja sama dari para anggotanya untuk dapat beroperasi.

Kondisi ini memberikan kesempatan bagi negara-negara kaya seperti China untuk memiliki pengaruh yang cukup besar.

Salah satu contoh yang disebut adalah keberhasilan China atas WHO untuk memblokir akses ke Taiwan, sebuah kondisi yang dapat menyebabkan dampak nyata bagi orang-orang Taiwan jika virus ada di sana.

Menteri Luar Negeri China tidak merespons pertanyaan terkait hubungan Beijing dengan WHO. 

"Saya tahu ada banyak tekanan di WHO saat kami mengapresiasi tindakan China. Namun, karena adanya tekanan tersebut, kami harus mengatakan kebenaran," kata Tedros

"Kami memberikan apresiasi atas hal-hal yang dilakukan sesuai standar yang ada dan mari menunjukkan solidaritas sebagai sebuah kesatuan dunia dari apa yang telah dilakukan China," tambahnya.

Baca juga: WHO Takjub Indonesia Gerak Cepat Minimalisir Penyebaran Virus Corona

Antara Politik dan Kesehatan

WHO didirikan pada tahun 1948 di bawah naungan PBB. Badan ini diberikan mandat untuk mengoordinasikan kebijakan kesehatan internasional, terutama pada penyakit menular.

Setelah itu, WHO pun berhasil memperoleh kesuksesan dalam mengatasi sejumlah penyakit seperti cacar dan penurunan kasus polio sebesar 99 persen, kasus penyakit kronis hingga menangani penggunaan tembakau.

Akan tetapi, dalam sejarah keberadannya, WHO seringkali menuai kritik, mulai dari terlalu birokratis hingga terlalu bergantung pada donasi besar atau terpengaruh kondisi politik.

Pada 2017 lalu, politisi Ethiopia, Tedros, menjadi Direktur Jenderal WHO dan menjanjikan reformasi besar. Ia merupakan orang Afrika pertama yang menjabat posisi tersebut. 

Tedros mengambil alih posisi tersebut setelah respons WHO yang dianggap buruk saat epidemi ebola tahun 2013-2016 di Afrika Barat. 

Baca juga: WHO Jamin Kesehatan 285 WNI yang Selesai Diobservasi di Natuna

Berdasarkan salah satu penilaian akademis, disebutkan bahwa WHO membutuhkan waktu lima bulan untuk mendeklarasikan ebola sebagai darurat kesehatan publik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com