Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Menghina, Ini Klarifikasi Profesor Harvard soal Virus Corona di Indonesia

Kompas.com - 16/02/2020, 13:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, seorang peneliti dari Harvard University, Profesor Marc Lipsitch, mengungkapkan kemungkinan telah adanya virus corona di Indonesia yang belum terdeteksi.

Pernyataan ini kemudian direspons oleh pihak-pihak di Indonesia, termasuk Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

Namun, bagaimana kesimpulan tentang virus corona di Indonesia tersebut dapat diperoleh?

Peneliti Harvard yang melakukan riset tentang virus corona di Indonesia ini adalah Marc Lipsitch, seorang ahli epidemiologi di Harvard University.

Mengutip wawancara yang diunggah oleh salah seorang mahasiswi Harvard University, Nadhira Afifa dengan Profesor Marc Lipsitch di YouTube, riset yang dilakukan adalah prediksi dengan pemodelan matematis.

"Intinya beliau membuat local linear regression model yang membandingkan antara data of the travelling volume dari Wuhan dibandingkan dengan jumlah kasus negara di mana dilakukan pengawasan tinggi," kata Nadhira sebelum memulai wawancaranya.

Berdasarkan hasil studi, Profesor Lipsitch memprediksi setidaknya lima kasus virus corona telah ada di Indonesia.

Baca juga: 356 Orang Terinfeksi Virus Corona di Diamond Princess, Kasus Terbanyak di Luar China

Latar belakang penelitian

Dalam wawancara tersebut, Profesor Lipsitch mengungkapkan bahwa saat ini, dunia cenderung fokus pada kasus-kasus dari luar, atau exported cases. Tetapi juga fokus pada transmisi virus ini secara lokal. 

"Sebab, diyakini bahwa data dari China menggambarkan jumlah keseluruhan kasus yang sebenarnya tersebar di dunia. Jadi, kita berharap pada semua negara untuk mendeteksi kasus secara efektif dan menyimpulkan apa yang terjadi di China," kata Profesor Lipsitch.

Menurutnya, tujuan dari penelitian yang ia lakukan adalah untuk melihat apakah kasus yang sudah terdeteksi benar-benar telah menggambarkan jumlah kasus yang sebenarnya terjadi.

Atas dasar tujuan tersebut, pada penelitiannya, dihitung hubungan statistik antara jumlah pengunjung ke sebuah negara dengan jumlah kasus yang terdeteksi. 

"Dari perhitungan ini, diperoleh rata-rata secara international bahwa ada 14 wisatawan atau pengunjung per hari, diasosiasikan dengan munculnya satu kasus yang terdeteksi, yang kami pantau selama periode penelitian kami," lanjutnya.

Berdasarkan standar tersebut, Indonesia diduga sudah memiliki lima kasus virus corona. Namun, hingga kini belum ada satu pun kasus virus corona yang terdeteksi di Indonesia. 

Profesor Lipsitch mengatakan bahwa di awal penelitian, ia tidak memfokuskan pada negara tertentu, tetapi seluruh negara. 

"Tujuan kami bukan untuk menilai kualitas dari sebuah negara, tetapi sebagai contoh dalam situasi ini, ketika seharusnya kasus infeksi diduga telah ada dan belum terdeteksi," jelas Profesor Lipsitch.

Baca juga: 67 Kasus Baru, AS dan Hong Kong akan Evakuasi Warganya dari Kapal Diamond Princess

Halaman:

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com