Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Carlo Urbani dengan SARS, Li Wenliang Meninggal karena Virus Corona

Kompas.com - 07/02/2020, 13:10 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Li Wenliang, dokter pertama yang mencoba berbagi informasi tentang virus corona meninggal dunia.

Dia meninggal di usia 34 tahun.

Rumah Sakit Pusat Wuhan awalnya membantah laporan bahwa dia sudah meninggal, mereka mengatakan Li dalam "kondisi kritis", sebelum akhirnya memastikan dia telah meninggal.

Li meninggalkan istrinya, yang sedang hamil, dan anak pertama mereka.

RS Wuhan mengkonfirmasi kabar tersebut Jumat pagi pukul 02.58, beberapa jam setelah awalnya membantah laporan kematiannya.

Laporan tentang kematian Li di berbagai media termasuk Beijing News dan Global Times memicu ucapan berkabung dan tribut di berbagai media sosial di China.

"Dokter Li memberi tahu masyarakat masyarakat dengan mengorbankan nyawanya. Kantor polisi Wuhan masih belum mengingat pemberitahuan teguran itu, bahkan setelah kematiannya," tulis seorang pengguna Weibo, aplikasi media sosial di China.

Dikutip dari South China Morning Post, pada 30 Desember 2019, Li memperingatkan teman-teman sekolah kedokterannya dalam grup obrolan online.

Dia memberitahukan bahwa penyakit mirip Sars telah melanda beberapa pasien di rumah sakit Wuhan dan mereka semua dikarantina di UGD.

Namun, Li, bersama dengan tujuh orang lain yang berbagi informasi tentang wabah, termasuk tiga dokter, dipanggil ke polisi setempat.

Baca juga: Dokter Li, yang Pertama Kali Peringatkan Wabah Virus Corona di China, Meninggal Dunia

Dipanggil polisi

Li menjadi target kepolisian China karena disebut "menyebarkan desas-desus" pada akhir Desember 2019 setelah dia memposting peringatan di medsos tentang penyakit mirip flu yang telah dirawat di rumah sakitnya.

Saat itu ada 7 pasien dalam karantina dan gejala penyakit mengingatkan pada Sars. Dia mendesak rekan-rekannya untuk mengenakan pakaian pelindung di tempat kerja.

Mereka lalu dipaksa polisi meneken surat yang berjanji untuk tidak membuat pengungkapan lebih lanjut tentang penyakit yang belakangan menjadi virus corona.

Dilansir dari BBC, surat yang diperintahkan kepadanya ditandatangani berbunyi, "Kami dengan sungguh-sungguh memperingatkan Anda: Jika Anda tetap keras kepala, dengan kekurangajaran seperti itu, dan melanjutkan kegiatan ilegal ini, Anda akan dibawa ke pengadilan - apakah itu dipahami?"

Di bawahnya, Li menulis, "Ya, saya lakukan."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com