Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur dengan Kipas Angin Menyala Kok Bisa Sebabkan Pilek?

Kompas.com - 18/11/2019, 17:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat hawa terasa panas kerap kali menyalakan kipas angin adalah solusi.

Tetapi , jika Anda tidur dengan kondisi kipas menyala, kerap kali saat bangun Anda menjadi pilek dan bersin-bersin.

Lantas mengapa hal itu bisa terjadi?

Melansir dari Sleep Advisor, seperti dikutip oleh Independent, ketika kipas angin menyala maka ia akan mengedarkan udara.

Saat itu, ia sekaligus menggerakkan partikel debu serta zat-zat alergen yang berpotensi menyebabkan seseorang mengalami iritasi.

Selain itu, tungau debu, dituding menjadi pemicu alergi yang paling sering. Mereka juga bisa menempel pada kipas.

Akan tetapi hal tersebut belum diketahui dengan pasti.

Menurut Dr Clifford Bassett, hal tersebut hanyalah faktor kecil yang bisa menjadi penyebab.

Baca juga: Cuaca Panas Landa Indonesia, Berbahayakah Tidur dengan Kipas Angin?

Menurutnya, justru kipas yang menyala membantu mensirkulasi partikel udara dalam ruangan. Sehingga menyalakan kipas saat tidur tak terlalu bermasalah.

Menurutnya, seseorang mengalami pilek, bersin, atau gejala gangguan hidung lain usai tidur dengan kipas menyala, terjadi karena adanya udara yang berhembus kencang yang kemudian masuk secara paksa ke saluran hidung.

Inilah yang kemudian menyebabkan bersin yang sebenarnya merupakan upaya mekanisme perlindungan diri.

Meski demikian, Anda tetap bisa meminimalisir risiko munculnya alergi dengan membersihkan bilah-bilah kipas.

Terlepas dari reaksi alergi seperti bersin-bersin yang muncul, sebaiknya memang pengguna kipas angin saat tidur harus berhati-hati pada kondisi kram otot yang mungkin timbul.

Melansir dari Heart, udara dingin yang terkonsentrasi saat kipas angin menyala bisa menyebabkan otot tegang dan kram.

Sehingga Anda bisa saja terbangun dengan kondisi leher kaku ketika keesokan paginya.

Selain itu, tidur dengan kipas menyala juga tidak direkomendasikan bagi Anda yang sangat peduli dengan kesehatan kulit.

Ini karena penggunaan kipas angin bisa menyebabkan timbulnya kulit kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com