Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Hujan Lebat dan Angin Kencang hingga 9 November 2019

Kompas.com - 07/11/2019, 20:39 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi hujan lebat disertai angin kencang di beberapa wilayah Indonesia dalam dua hari ke depan, yakni Jumat-Sabtu (8-9/11/2019).

Berdasarkan pengamatan BMKG, terdapat siklon tropis Nakri di Laut China Selatan bagian utara, sirkulasi siklonik di Vietnam (level 925/850hpa), sirkulasi siklonik di Samudera Pasifik utara Papua (level 925/700 hPa), sirkulasi siklonik di utara Australia (level 925/900 hPa), serta sirkulasi udara tertutup di Papua Barat.

Berdasarkan keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (7/11/2019), konvergensi terdapat di wilayah Laut Andaman, Kalimantan bagian utara, dan Samudera pasifik utara Papua.

Selain itu, terdapat belokan angin di wilayah Sumatera bagian utara dan tengah, Kalimantan bagian barat, tengah dan timur, Sulawesi bagian tengah, Maluku bagian tengah, Papua barat, dan Papua.

"Dari pantauan BMKG terjadi potensi hujan lebat hari ini 07 November 2019 di Wilayah Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Utara," ujar Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/11/2019).

Hujan lebat, sambungnya masih berpotensi terjadi di Riau dan Kalimantan Utara pada Jumat (8/11/2019).

Disusul, Sabtu (9/11/2019) hujan lebat juga masih berpotensi terjadi di Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, dan Gorontalo.

Baca juga: 7 Cara Tetap Sehat Saat Musim Hujan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com