JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tokoh mendatangi Kompleks Istana Kepresidenan selama dua hari ini, Senin (21/10/2019) dan Selasa (22/10/2019), untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Dari sejumlah tokoh yang datang, ada beberapa sosok baru, namun ada juga wajah-wajah di kabinet sebelumnya.
Beberapa menyampaikan secara terbuka jabatan kementerian yang akan diembannya.
Sebagian besar memberikan petunjuk bidang yang akan menjadi urusannya.
Berikut daftarnya hingga Selasa (22/10/2019) siang:
Dari sederet nama yang dipanggil oleh Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani paling gamblang menyebutkan posisi menteri yang ditawarkan.
Kepada wartawan, Stri Mulyani mengungkapkan akan kembali menempati posisi Menteri Keuangan.
"Presiden meminta saya menyampaikan ke media, beliau menugaskan saya tetap menjadi menteri keuangan," ucap Sri Mulyani usai bertemu Presiden Jokowi.
Pemilihan dirinya sebagai Menkeu tentu bukan hal baru bagi mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Sebelumnya, Sri Mulyani juga menduduki posisi serupa. Bahkan pada masa peemrintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Selain itu, ia juga sempat menjadi Pelaksana Tugas Menteri Koordinator perekonomian pada 2008-2009.
Baca juga: Sri Mulyani Paling Gamblang Sebut Posisi Menteri, Apa Artinya?
Setelah bertemu dengan Presiden di Istana, Siti Nurbaya mengatakan akan tetap menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di periode kedua pemerintahan Jokowi.
Ia mengungkapkan sudah meminta izin Presiden untuk menyampaikan hal ini.
"Saya minta izin Bapak, apa boleh saya sebutkan. Oke khusus Bu Siti boleh disebutkan, ada kewajiban penugasan melanjutkan tugas-tugas yang belum diselesaikan," kata Siti.
Setelah menyampaikan hal tersebut, ia kemudian memaparkan sejumlah program yang akan dilakukan, termasuk dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: Siti Nurbaya Tetap Jabat Menteri LHK
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo juga turut dipanggil ke Istana.
Kepada wartawan, Syahrul mengaku diminta Presiden untuk menjadi bagian dari Kabinet Kerja Jilid kedua.
Namun, Ketua DPP Nasdem ini belum mengungkapkan ia ditawaripos menteri apa.
Meski demikian, ia memberi sinyal bahwa akan mengurusi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.
"Yang banyak beliau tanyan agar 260 juta jiwa bisa jamin agar mereka bisa elbih baik, lebih damai tenteram teratur terpenuhi kebutuhan dasarnya di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan," kata Syahrul.
Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rachman juga dipangil Presiden Joko Widodo. Usai pertemuan,ia mengaku mendapatkan tugas untuk menempati salah satu jabatan di kabinet baru.