Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Dipanggil ke Istana dan Petunjuk Jabatan yang Akan Diemban

Kompas.com - 22/10/2019, 17:13 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tokoh mendatangi Kompleks Istana Kepresidenan selama dua hari ini, Senin (21/10/2019) dan Selasa (22/10/2019), untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Dari sejumlah tokoh yang datang, ada beberapa sosok baru, namun ada juga wajah-wajah di kabinet sebelumnya.

Beberapa menyampaikan secara terbuka jabatan kementerian yang akan diembannya.

Sebagian besar memberikan petunjuk bidang yang akan menjadi urusannya.

Berikut daftarnya hingga Selasa (22/10/2019) siang:

Sri Mulyani

Dari sederet nama yang dipanggil oleh Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani paling gamblang menyebutkan posisi menteri yang ditawarkan.

Kepada wartawan, Stri Mulyani mengungkapkan akan kembali menempati posisi Menteri Keuangan.

"Presiden meminta saya menyampaikan ke media, beliau menugaskan saya tetap menjadi menteri keuangan," ucap Sri Mulyani usai bertemu Presiden Jokowi.

Pemilihan dirinya sebagai Menkeu tentu bukan hal baru bagi mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sebelumnya, Sri Mulyani juga menduduki posisi serupa. Bahkan pada masa peemrintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Selain itu, ia juga sempat menjadi Pelaksana Tugas Menteri Koordinator perekonomian pada 2008-2009.

Baca juga: Sri Mulyani Paling Gamblang Sebut Posisi Menteri, Apa Artinya?

Siti Nurbaya

Setelah bertemu dengan Presiden di Istana, Siti Nurbaya mengatakan akan tetap menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di periode kedua pemerintahan Jokowi.

Ia mengungkapkan sudah meminta izin Presiden untuk menyampaikan hal ini.

"Saya minta izin Bapak, apa boleh saya sebutkan. Oke khusus Bu Siti boleh disebutkan, ada kewajiban penugasan melanjutkan tugas-tugas yang belum diselesaikan," kata Siti.

Setelah menyampaikan hal tersebut, ia kemudian memaparkan sejumlah program yang akan dilakukan, termasuk dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Siti Nurbaya Tetap Jabat Menteri LHK

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode Syahrul Yasin Limpo menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). KOMPAS.com/Ihsanuddin Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode Syahrul Yasin Limpo menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Syahrul Yasin Limpo

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo juga turut dipanggil ke Istana.

Kepada wartawan, Syahrul mengaku diminta Presiden untuk menjadi bagian dari Kabinet Kerja Jilid kedua.

Namun, Ketua DPP Nasdem ini belum mengungkapkan ia ditawaripos menteri apa.

Meski demikian, ia memberi sinyal bahwa akan mengurusi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.

"Yang banyak beliau tanyan agar 260 juta jiwa bisa jamin agar mereka bisa elbih baik, lebih damai tenteram teratur terpenuhi kebutuhan dasarnya di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan," kata Syahrul.

Fadroel Rachman

Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rachman juga dipangil Presiden Joko Widodo. Usai pertemuan,ia mengaku mendapatkan tugas untuk menempati salah satu jabatan di kabinet baru.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com