Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Dipanggil ke Istana dan Petunjuk Jabatan yang Akan Diemban

Kompas.com - 22/10/2019, 17:13 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Suharso Monoarfa

Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa mengaku ditunjuk Presiden Jokowi untuk menduduki salah satu posisi menteri.

Tetapi sama seperti banyak orang yang diundang ke Istana, Suharso juga belum mau membuka posisinya kepada publik.

Meski begitu, ia mengaki berbicara dengan Jokowi seputar masalah ekonomi secara umum, ketenagakerjaan, industri, riset teknologi, inovasi, dan sebagainya.

Selain itu, dia juga diminta menyusun roadmap perencanaan ekonomi. Suharso pun turut membahas pembentukan badan otoritas pemindahan ibu kota dengan Presiden.

Baca juga: Suharso Monoarfo Diminta Bantu Presiden di Bidang Perencanaan Ekonomi

Juliari Batubara

Politisi PDI-P Juliari Batubara mengaku diminta Presiden Jokowi membantu di bidang sosial. Tetapi, ia enggan menyebutkan kementerian apa yang akan dipimpinnya.

"Presiden menyampaikan beberapa poin penting pada pertemuan. Khususnya beberapa program pengentasan kemiskinan juga bagaimana kita bisa menekan angka kemiskinan," ucap Juliari.

Ia mengatakan, Presiden juga menyampaikan beberapa poin lagi yakni tentang respons yang lebih cepat dan lebih komprehensif terhadap kemungkinan bencana alam.

Baca juga: Politisi PDI-P Juliari Batubara Diminta Jadi Menteri di Bidang Sosial Kemanusiaan

Agus Gumiwang

Mantan Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita, diketahui memenuhi panggilan Presiden Jokowi di Istana.

Dia mengaku diminta Presiden untuk ikut membantu di bidang industri.

"Beliau memberikan tugas kepada saya berkaitan dengan pertama, kita perlu membangun sumber daya manusia yang unggul di segala bidang," ucap Agus.

Dia mengaku Presiden memberikan tugas berkaitan dengan pentingnya melakukan transformasi manufaktur dan mengingatkan pentingnya menciptakan kondisi di mana industri kecil bisa jadi supply chain di industri.

Tetapi, saat ditanya posisinya, Agus mengatakan hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden untuk mengumumkannya ke publik.

Baca juga: Agus Gumiwang Diminta Jokowi Membantu di Bidang Industri

Ida Fauziah

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ida Fauziah mengaku diminta Presiden utnuk menjadi menteri.

Ia mengatakan, saat bertemu Jokowi, mereka berdiskusi soal penciptaan lapangan kerja dan tentang kartu pra-kerja.

"Ngobrol tentang penciptaan lapangan kerja, tentang implementasi kartu kerja, seputar itu," kata Ida.

Baca juga: Calon Menteri Ida Fauziah Diajak Jokowi Diskusi soal Kartu Pra Kerja

Basuki Hadimuljono

Basuki Hadimuljono mengaku diminta Presiden untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur.

Namun ia tidak menjawab secara pasti apakah dirinya akan kembali ditunjuk untuk posisi yang sama seperti sebelumnya, yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Saya dipanggil Presiden. Beliau yang menyampaikan untuk bisa melanjutkan pembangunan infrastruktur," kata Basuki.

Baca juga: Ini Alasan Basuki Mau Kembali Jadi Pembantu Jokowi

(Sumber: Kompas.com/Yoga Sukmana, Ihsanuddin, Yudha Pratomo, Kristian Erdianto, Fabian Januarius Kuwado, Rakhmat Nur Hakim)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Alasan Minum Kopi Bisa Memperpanjang Umur Menurut Riset, Apa Saja?

4 Alasan Minum Kopi Bisa Memperpanjang Umur Menurut Riset, Apa Saja?

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Jalan Kaki Setiap Hari? Ini 7 Manfaatnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Jalan Kaki Setiap Hari? Ini 7 Manfaatnya

Tren
Daftar 11 Film Terbaru Tayang di Bioskop Juni 2024, Apa Saja?

Daftar 11 Film Terbaru Tayang di Bioskop Juni 2024, Apa Saja?

Tren
Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Tren
Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Tren
Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Tren
Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Tren
Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Tren
Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Tren
Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com