Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Susulan di Ambon Terjadi hingga 1.120 Kali, Apa Analisisnya?

Kompas.com - 06/10/2019, 16:31 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa susulan (aftershocks) masih terjadi di wilayah Ambon dan sekitarnya, setelah gempa bermagnitudo 6,8 (dimutakhirkan menjadi 6,5 magnitudo) pada 26 September 2019 lalu.

Hingga Minggu (6/10/2019) pukul 13.00 WIB, tercatat ada 1.120 kali gempa susulan dengan 118 gempa dirasakan masyarakat.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, masyarakat perlu memahami proses terjadinya gempa susulan ini.

“Dalam setiap peristiwa gempa kuat, terjadi deformasi batuan kerak bumi yang menyebabkan pergeseran blok batuan,” kata Daryono kepada Kompas.com, Minggu (6/10/2019) sore.

Karena blok batuan yang bergeser sangat luas, lanjut dia, maka terjadilah ketidaksetimbangan gaya tektonik di zona tersebut.

Pada akhirnya, munculah gaya-gaya tektonik untuk mencari kesetimbangan menuju kondisi stabil.

Daryono menambahkan, dalam proses mencari keseimbangan gaya tektonik tersebut, terjadi deformasi-deformasi kecil pada batuan di sekitar pusat gempa utama yang dimanifestasikan sebagai gempa susulan.

“Jika gempa kuat yang terjadi memicu perubahan dan peningkatan tegangan (stress) di sekitar pusat gempa, maka rentetan gempa susulan dipastikan dapat terjadi pada kawasan yang mengalami peningkatan stres di sekitar pusat gempa utama tersebut,” ujar Daryono.

Baca juga: Hoaks Fakta Sepekan, Video Pertemuan KPK hingga Ambulans Angkut Batu

Waspada hoaks

Daryono menuturkan, biasanya gempa kuat dengan magnitudo di atas 6,0 wajar jika terjadi aktivitas gempa susulan.

Semakin besar magnitudo suatu gempa, maka potensi gempa susulannya semakin banyak.

“Apalagi jika ditunjang dengan kondisi batuan di wilayah tersebut yang rapuh,” tutur Daryono.

Sementara itu, banyaknya aktivitas gempa bumi susulan di Kairatu-Ambon menggambarkan karakteristik batuan di wilayah tersebut yang rapuh (brittle).

Daryono memaparkan, aktivitas gempa susulan Kairatu-Ambon kini semakin mengecil.

“Harapan kita semoga gempa susulan segera berakhir dan kondisi kembali normal,” papar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com