Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Anak Meninggal Akibat Makan Sebelum Renang, Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 21/08/2019, 18:19 WIB
Retia Kartika Dewi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di Facebook mengenai kabar meninggalnya seorang anak mendadak viral di media sosial.

Anak berusia 7 tahun dengan inisial MRS itu meninggal dunia, diduga akibat ada makanan yang masuk ke paru-paru. Dalam penjelasan di unggahan tersebut, si anak diceritakan sedang disuapi makanan sesaat sebelum berenang di daerah Jakarta Barat.

Adapun informasi ini beredar di media sosial Facebook pada Minggu (18/8/2019). Unggahan ini kemudian mendapat 2.474 respons dan telah telah dibagikan sebanyak 11.335 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Berikut bunyi keterangannya:

"Nih anak lagi berenang, pas naik dikasih makan sushi, terus tuh anak berenang lagi, tapi sambil makan, makanan masuk ke paru-paru, pas dia naik lagi, dia lemas tiduran di kursi. Dikirain tuh anak kecapean, enggak tahunya sudah tidak bernafas. Jadi jangan memberikan makanan saat anak belum selesai berenang. Kalau mau makan 1 jam sebelum berenang atau setelah selesai berenang".

Baca juga: Ini Alasan Mata Terasa Perih dan Hidung Iritasi Saat Berenang

Penjelasan dokter

Meninggalnya MRS ini sempat menjadi pertanyaan masyarakat, apakah betul ketika berenang sesaat setelah makan bisa menyebabkan kematian?

Untuk itu, Kompas.com meminta penjelasan kepada dokter spesialis olahraga, dr Michael Triangto, SpKO. Michael mengungkapkan, apa yang dialami MRS merupakan kejadian tersedak.

"Itu ibunya memberi makan ketika si anak sedang berenang, kemudian si anak menepi dan dilanjutkan di-dulang (disuapi) oleh ibunya, mungkin karena kegiatan itu makanan nyangkut ke paru-paru, jadi tersedak," ujar Michael saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (20/8/2019).

Menurutnya, kejadian tersedak bisa terjadi ketika kegiatan makan belum terselesaikan sampai tuntas, kemudian dilanjutkan oleh kegiatan lainnya.

"Secara logika itu bisa terjadi di mana pun juga dan siapa pun juga, enggak cuma anak-anak," ujar Michael melalui sambungan telepon.

Michael juga menyampaikan bahwa anak-anak memiliki risiko tersedak lebih besar, sebab saluran pernapasan dan saluran makanan yang ada di tubuh anak-anak memiliki ukuran lebih kecil.

Oleh karena itu, kemungkinan untuk tersedaknya menjadi lebih besar.

Diketahui, ketika berenang dan makan, ada bagian yang berperan bergantian pada sistem anatomi tubuh manusia, yakni saluran pernafasan dan saluran makanan.

Adapun kedua saluran ini letaknya berdekatan di dalam tubuh.

"Pada saat kita makan, dengan sendirinya saluran pernafasan itu akan tertutup, sehingga jalur makanan akan masuk ke esofagus (saluran makanan), ke lambung, dan sebagainya," kata Michael menjelaskan proses masuknya makanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com